Hukum Talak dalam Kondisi Mabuk Perspektif Ibn Rusyd

Mursyid Djawas Djawas, Azka Amalia Jihad, Kemala Dewi

Abstract


Para ulama masih berbeda pendapat terkait talak orang yang sedang mabuk. Ada ulama yang menyatakan talak orang yang sedang mabuk tidak jatuh. Namunn ada juga ulama yang berpandangan talak orang mabuk dibolehkan. Salah satu tokoh ulama yang pendapat dibolehkan yaitu Ibn Rusyd yang berpandangan bahwa talak orang mabuk dibolehkan, talaknya dipandang jatuh. Perbedaan pandangan tersebut yang kemudian menarik untuk dikaji perspektif Ibn Rusyd tentang hukum talak kondisi mabuk, dalil dan metode istinbāṭ hukum Ibn Rusyd dalam menetapkan hukum talak saat kondisi mabuk, serta relevansi pendapat Ibn Rusyd terkait hukum talak dalam keadaan mabuk dalam konteks kekinian. Pendekatan kualitatif digunakan dalam kajian untuk mendapatkan pandangan Ibn Rusyd terkait hal tersebut. Menurut Ibn Rusyd, talak dalam kondisi mabuk dibagi ke dalam dua kriteria. Pertama, talak dalam kondisi mabuk yang mabuknya tidak disengaja, maka talaknya tidak sah dan tidak jatuh. Kedua, talak dalam kondisi mabuk yang mabuknya disengaja, maka talak suami jatuh. Orang mabuk berbeda dengan orang gila. Orang mabuk merusak akal sehatnya dengan keinginannya sendiri, sedangkan orang gila tidaklah seperti itu, hal itulah yang menyebakan talak orang mabuk tetap jatuh, hal itu merupakan bentuk pemberatan baginya. Dalil yang digunakan Ibn Rusyd mengacu pada surat al-Baqarah ayat 229, riwayat Malik dari Sa’id bin Musayyab dan Sulaiman bin Yasar, serta atsar sahabat, yaitu Umar Bin Khatthab. Adapun metode istinbath hukum yang digunakan Ibn Rusyd ialah metode bayani dan ta’lili. Dalam konteks kekinian, talak kondisi mabuk mungkin sekali ada dan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hanya saja, talak suami dalam kondisi mabuk dan dilakukan di luar peradilan secara hukum tidak memiliki kekuatan hukum, kecuali suami mengajukan permohonan talak ke Mahkamah Syar’iyah atau Pengadilan Agama di tempat domisilinya. Untuk itu, pandangan Ibn Rusyd tentang jatuhnya talak dalam kondisi mabuk yang disengaja tidak relevan dengan konteks saat ini, sebab talak hanya diakui di depan pengadilan.


Keywords


Hukum Talak, Kondisi Mabuk, Ibn Rusyd

Full Text:

PDF

References


Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, Cet. 7, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2015.

Abd al-Sami’ Ahmad Imam, Minhāj al-Ṭālib fī al-Muqāranah baina al-Mażāhib, Terj: Yasir Maqosid), Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2016.

Abī Dāwud Sulaimān bin al-Asy’aṡ al-Sajastānī, Sunan Abī Dāwud, Riyadh: Bait al-Afkār al-Dauliyyah Linnasyr, 1420 H. hadis 2018.

Abī Abdillāh Muḥammad bin Yazīd Ibn Mājah al-Qazwīnī, Riyadh: Bait al-Afkār al-Dauliyyah, 1999.

Agustin Hanafi, Edi Darmawijaya, dan Husni. A. Djalil, Buku Daras Hukum Keluarga, Banda Aceh: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, 2014.

Agustin Hanafi, Perceraian dalam Perspektif Fiqh & Perundang-Undangan Indonesia, Banda Aceh: Ar-Raniry Press-Lembaga Nasakah Aceh, 2013.

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Cet. 5, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam, dari Fikih, UU No 1/1974 sampai KHI, Cet. 5, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Abdurrahman al-Jazīrī, al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-Arba’ah, Terj: Faisal Saleh, Cet. 2, Jilid 5, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2017.

Abd al-Aziz Mabruk al-Ahmadi, dkk, al-Fiqh al-Muyassar, Terj: Izzudin Karimi, Cet. 3, Jakarta: Darul Haq, 2016.

Abdullah al-Tuwaijiri, Mukhtaṣar al-Fiqh al-Islāmī, Terj: Achmad Munir Badjeber, dkk, Cet. 21, Jakarta: Darus Sunnah Press, 2014.

Abu Bakr Jabir al-Jaza’iri, Terjemah Lengkap Minhajul Muslim, Terj: Syaiful, dkk, Surakarta: Ziyad Books, 2018.

Ala’uddin Abi Bakr bin Mas’ud al-Kasani, Bada’i al-Shana’i fi Tartib al-Syara’i, Juz’ 4, Beirut: Dar al-Kutb al-‘Ilmiyyah, 2003.

Al Yasa’ Abubakar, Metode Istislahiah: Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dalam Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2016.

Ahmad Sarwat, Halal Haram Rokok, Jakarta: Lentera Islam, 2016.

Abi Dawud Sulaiman bin al-Asy’as al-Sajastani, Sunan Abi Dawud, Riyadh: Bait al-Afkar al-Dauliyyah Linnasyr, 1420 H.

Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam, dari Fikih, UU No 1/1974 sampai KHI, Cet. 5, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Departemen Agama dan RI, Al-Qur’an dan Terjemahan: Special For Woman, Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007.

Ibn Rusyd, Masa’il Abi Walid Ibn Rusyd, Tahqiq: Muhammad al-Habib al-Tajkani, Jilid 2, Beirut: Dar al-Jil, 1978.

Departemen Agama dan RI, Al-Qur’an dan Terjemahan: Special For Woman, Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007.

Gus Arifin dan Sundus Wahidah, Ensiklopedia Fikih Wanita, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2018.

Ibn Rusyd, Muqaddimat Mumahhidat li Bayan Ma Iqtadatuh Rusum al-Mudawwanah Min al-Ahkam al-Syar’iyyat wa al-Tahshilat al-Muhkamat li Ummahat Masa’iluha al-Musykilat, Tahqiq: Muhammad Haji, Juz’ 1, Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1988.

Ibn Qayyim al-Jauziyyah, ‘Aun al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, Juz 6, Madinah:Maktabah al-Salafiyyah, 1968.

Ibn Rusyd, al-Dharuri fi Ushul al-Fiqh, Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1994.

Ibn Rusyd, al-Bayan wa al-Tahshil wa al-Syarh wa al-Tawjih wa al-Ta’lil fi Masa’il al-Mustakhrajah, Tahqiq: Ahmad al-Hubabi, Juz’ 6, Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1988.

Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, Terj: Fuad Syaifudin Nur, Jilid 2, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2016.

bn Rusyd, Fatawa Ibn Rusyd, Tahqiq: al-Mukhtar bin al Thahir al-Talili, Bairut: Dar al-Gharb al-Islami, 1987.

Imam Malik bin Anas, Muwattā’ li al-Imam al-A’immah wa ‘Alim al-Madinah, Kairo: Dar al-Hadis, 1992.

Muhammad bin Ismā’il al-Amir al-San’ani, Subul al-Salām Syarḥ Bulūgh al-Marām, Terj: Ali Nur Medan, dkk, Jilid 3, Jakarta: Darus Sunnah Press, 2008.

Mahmud Syaltut dan Muhammad Ali Sayis, Muqaranah al-Mazahib fi al-Fiqh, Mesir: Dar al-Ma’arif, 1986. Terj: Abu Abdillah Almansyur, Cet. 8, Jakarta: Gema Insani Press, 2014.

Muḥammad bin Ismā’īl al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, Riyadh: Bait al-Afkār, 1998.

Nawir Yuslim, Ulumul Hadis, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2001.

Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Hadis, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 1999.

Muḥammad Fu’ād Abd al-Bāqī, al-Lu’lu’ wa al-Marjān fīmā Ittafaqa ‘Alaih al-Syaikhān al-Bukhārī wa Muslim, Terj: Muhammad Suhadi, dkk, Jakarta: Aqwam, 2015.

Rahmawati, Istinbath Hukum Teungku Muhammad Hasbi As-Shiddieqy, Yogyakarta: Deepublish, 2015.

Sayyid Salim, Fikih Sunnah Wanita, Terj: Firdaus, Jakarta: Qisthi Press, 2013.

Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Mesir: Dār al-Hadis, 2004.

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terj: Abu Aulia dan Abu Syauqina, Jilid 4, Jakarta: Republika, 2018.

Sulaikin Lubis, W. ‘Ain Marzuki, dan Gemala Dewi, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2018.

Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Syafi’i al-Muyassar, Terj: Muhammad Afifi dan Abdul Hafiz, Cet. 3, Jilid 2, Jakarta: Almahira, 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/ujhk.v4i1.8567

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga

P-ISSN: 2620-8075
E-ISSN: 2620-8035

Published by Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga has been indexed by:

 

Flag Counter

Creative Commons License

El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.