Membongkar Makna Keagamaan dalam Estetika Dekorasi: Gereja Katedral Santo Petrus di Bandung
DOI:
https://doi.org/10.22373/arj.v3i2.16736Keywords:
Gereja Katedral Santo Petrus, Nilai-nilai Religius, Simbol KeagamaanAbstract
This article aims to explore the symbolism contained in St Peter's Cathedral, a historic church in the city of Bandung. Designed by architect Ir. C. P. Wolf Schoemakre and blessed by Mgr Luypen, the construction of St Peter's Cathedral shows a variation of the generally gothic European architectural style, while still incorporating symbolic elements of the Catholic religion in its architectural structure. These symbols not only have a decorative function, but also contain religious values that show the spiritual majesty reflected in the architectural form of St Peter's Cathedral. To uncover the religious meanings contained, the researcher used field observation methods and rigorous interviews. This research concludes that every religious symbol in St Peter's Cathedral has a religious dimension that calls for sacred respect by its adherents. In this ever-evolving era, deep meaning is often lost in the attention to mere appearance, resulting in insensitivity to the values embedded in symbols. Hence, an in-depth examination of the richness of meaning in these symbols becomes indispensable. As such, this article offers a fundamental and in-depth analysis of the symbolism of St Peter's Cathedral, exploring the depth of spiritual meaning embedded in each of its architectural details.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendalami simbolisme yang terkandung dalam Gereja Katedral Santo Petrus, sebuah gereja bersejarah di kota Bandung. Dirancang oleh arsitek Ir. C. P. Wolf Schoemakre dan diberkati oleh Mgr. Luypen, konstruksi Gereja Katedral St. Peter memperlihatkan variasi dari gaya arsitektur Eropa yang umumnya gotik, sementara tetap memadukan elemen-elemen simbolis agama Katolik dalam struktur arsitekturnya. Simbol-simbol ini tidak hanya memiliki fungsi dekoratif, tetapi juga mengandung muatan nilai religius yang menunjukkan keagungan spiritual yang tercermin dalam rupa arsitektur Gereja Katedral Santo Petrus. Untuk membuka makna religius yang terkandung, peneliti menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara yang teliti. Penelitian ini berkesimpulan bahwa setiap lambang keagamaan di Katedral St. Peter memiliki dimensi religius yang memanggil untuk dihormati secara sakral oleh para penganutnya. Dalam era yang terus berkembang ini, makna mendalam seringkali terhempas oleh perhatian pada penampilan belaka, mengakibatkan ketidakpekaan akan nilai-nilai yang tertanam dalam simbol-simbol. Oleh karena itu, sebuah telaah mendalam mengenai kekayaan makna dalam simbol-simbol tersebut menjadi sangat diperlukan. Dengan demikian, artikel ini menawarkan analisis yang mendasar serta mendalam terhadap simbolisme Gereja Katedral Santo Petrus, menggali kedalaman makna spiritual yang tersemat dalam setiap detil arsitekturnya.
References
Bruto, S. (2022). Simbol Keagamaan Menurut Pemikiran Mircea Eliade Dalam Hubungannya Dengan Simbol Iman Katolik. Sekolat Tinggi Filsafat Katolik Ledalero.
Chrisylla, M. (2016). Simbolisasi Pada Rancangan Arsitektur Gereja Katolik Santo Petrus Dan Gereja Katolik Santa Perawan Maria Tujuh Kedukaan Di Kota Bandung. 1.
Estika, N. D., Kurniati, F., Kusuma, H. E., & Widyawan, F. B. (2017). Makna Kesakralan Gereja Katolik. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, , 195–202.
Fontana, D. (2003). The Secret Language of Symbols: A Visual Key to Symbols and Their Meanings. Chronicle Books LLC.
Jesus Christ for Muslims (Direktur). (2018, April 8). Mengapa Yesus Kristus di sebut Anak Domba Elohim | Maria Kezia.
katolisitas.org. (t.t.). Santo Ignatius dari Antiokia: Setia dalam iman sampai akhir – katolisitas.org.
Lake, R. C. (2019). Simbol Dan Ornamen-Simbolis Pada Arsitektur Gereja Katolik Regina Caeli Di Perumahan Pantai Indah Kapuk-Jakarta. Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia, 4(1), 23.
Martina, I., & Ardijanto, D. B. K. (t.t.). Pandangan Umat Katolik Tentang Maria Bunda Allah. 12.
Muliati, A. (2022, November 30). [Rekaman].
Nathania, C., Tedjokoesoemo, P. E. D., & Siwalankerto, J. (2015). Makna Simbol Dalam Interior Gereja Katolik Santo Yusuf Gedangan Semarang. 3(2).
Novianti, D. S. (2015). Eksploitasi Tubuh Perempuan dalam Program Tayanagn Televisi (Studi Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Tayangan DMD Show MNCTV). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Panda, H. P., & Mandira, U. K. W. (2022). Makna Teologis Busana Liturgis Dalam Gereja. 3(1), 22.
Paskalis, B. E. (2016). Program Magister Teologi Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016.
PERDA Kota Bandung No. 19 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya [JDIH BPK RI]. (t.t.).
Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, & Renaldi, H. (2017). Fungsi-Makna-Bentuk Gereja Katedral Santo Petrus Bandung. Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, A303–A310.
Renaldi, H. (2017). Fungsi-Makna-Bentuk Gereja Katedral Santo Petrus Bandung. Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, A303–A310.
Ryadi, D. Y. (t.t.). Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta 2020. 128.
Santo Yoseph – KMK Universitas Indonesia. (t.t.). Diambil 17 Desember 2022, dari
Siti Faridah, A. (t.t.). Makna Simbolik Ornamen Kekristenan Di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Jalan Kepanjen Surabaya.
Wardani, L. K. (t.t.). Simbolisme Liturgi Ekaristi Dalam Gereja Katolik. 8.
Winarwan, A., & Widodo, J. (Ed.). (2001). Ziarah Arsitektural Katedral St. Petrus Bandung (1 ed.). Bhumi Preanger Studio.
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in this Journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)