Toleransi di Era Kontemporer: Kajian Pemikiran Ahmad Syarif Yahya untuk Membangun Harmoni Antar Agama
DOI:
https://doi.org/10.22373/arj.v3i2.22516Keywords:
Toleransi, Harmoni Antar Agama, Ahmad Syarif YahyaAbstract
This research examines the thoughts of Ahmad Syarif Yahya as outlined in his works "Ngaji Toleransi" and "Fikih Toleransi," which highlight how Islam fosters and builds tolerance in Indonesia without obscuring or undermining individual beliefs. The aim of this study is to address contemporary challenges related to tolerance, where realms of belief and social often intersect, creating doubts in religious matters. Additionally, it strives to improve public understanding of tolerance. Using descriptive-analytical method and literature-based research, this study explores the concept of tolerance elucidated by Ahmad Syarif Yahya. The findings reveal several key points in his thinking, emphasizing the importance of social welfare, brotherhood, peace, and harmony in society. Furthermore, the research highlights the boundaries of tolerance that must be upheld, particularly concerning individual religious beliefs. Moreover, this research makes a significant contribution to understanding the concept of tolerance in the context of Indonesian Islam, providing practical guidance for the public to develop attitudes of mutual respect, appreciation, and mutual assistance, while maintaining the integrity of individual beliefs.
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang pemikiran Ahmad Syarif Yahya sebagaimana tercantum dalam karyanya "Ngaji Toleransi" dan "Fikih Toleransi", yang menyoroti bagaimana Islam memelihara dan membangun toleransi di Indonesia tanpa mengaburkan atau merusak keyakinan individu. Tujuan penelitian ini untuk menjawab tantangan kontemporer terkait toleransi, di mana ranah keyakinan dan sosial seringkali disilangkan, menciptakan keraguan dalam beragama. Selain itu, berupaya untuk memperbaiki pemahaman masyarakat tentang toleransi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitik dan berbasis kajian kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi konsep toleransi yang diuraikan oleh Ahmad Syarif Yahya. Hasilnya mengungkapkan beberapa poin kunci dalam pemikirannya, yang menekankan pentingnya kemaslahatan sosial, persaudaraan, perdamaian, dan harmoni dalam masyarakat. Kemudian juga, penelitian ini menyoroti batasan-batasan toleransi yang harus dijaga, khususnya dalam hal keyakinan agama individu. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami konsep toleransi dalam konteks Islam Indonesia, memberikan arahan praktis bagi masyarakat untuk mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai, dan tolong-menolong, serta tetap memelihara integritas keyakinan individu.
References
Ahmat, A. B., & Tahrir, A. H. (2017). PEMBERITAAN FATWA MUI TENTANG ATRIBUT KEAGAMAAN NON-MUSLIM DI DETIK.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID. MEDIAKITA, 1(1). https://doi.org/10.30762/mediakita.v1i1.535
Alfiansyah, A., & Fajriyah, F. (2023). Social Media as a Public Sphere, Menguatnya Gerakan Islam Konservatif dalam Dunia Pendidikan. Molang : Journal Islamic Education, 1(01), 36–54. https://doi.org/10.32806/jm.v1i01.228
Asmanidar, A. (2023). Diversity and Humanity in Islam: A Perspective of Religious Moderation. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(2), 302. https://doi.org/10.22373/arj.v3i2.20416
Aulia, G. R. (2023). TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam, 25(1). https://doi.org/10.24252/jumdpi.v25i1.36240
Damana, I. K. (2023). Harmoni Keberagaman pada Pemahaman Moderasi Beragama dan Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan di Vihara Siddharta Tangerang. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(2), 131. https://doi.org/10.22373/arj.v3i2.18438
Fazal, K., & Saleh, J. (2022). Ummatan Wasaţan dalam Pancasila Perspektif Tafsir M. Quraish Shihab. TAFSE: Journal of Qur’anic Studies, 7(1), 77. https://doi.org/10.22373/tafse.v7i1.13197
J.R Ranco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Grasindo.
Liata, N., & Fazal, K. (2021). MULTIKULTURAL PERSPEKTIF SOSIOLOGIS. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(2). https://doi.org/10.22373/arj.v1i2.11213
Nopian Gustari, Abdullah Idi, Suradi, A., & Nilawati. (2021). Konstruksi Penanaman Nilai Toleransi dalam Menangkal Radikalisme di Pondok Pesantren Provinsi Bengkulu. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 18(1), 29–46. https://doi.org/10.19105/nuansa.v18i1.4150
Rahmatika, A., & Khoirullina, N. (2020). Upaya Meneguhkan Islam Rahmatan Lil’alamin Melalui Majalah Bangkit. Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 5(2), 191. https://doi.org/10.29240/jdk.v5i2.2155
Samuel, S., & Tumonglo, E. E. (2023). Toleransi: Peran Tokoh Agama sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(1), 81. https://doi.org/10.22373/arj.v3i1.14734
Supriyanto, S. (2018). Memahami dan Mengukur Toleransi dari Perspektif Psikologi Sosial. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 15(1), 23. https://doi.org/10.18860/psi.v15i1.6659
Syarif Ahmad Yahya. (2017). Ngaji Toleransi. Gramedia.
Widyastono, H. (2007). Metode Penelitian Ilmiah dan Alamiah. In Jurnal Pendidikan dan kebudayaan (Issue 068, pp. 757–775).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in this Journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)