KONDISI LINGKUNGAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA BANDA ACEH DAN ACEH BESAR
Abstract
Penyakit Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Factor lingkungan fisik menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan pada penderita TB. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kondisi lingkungan fisik pada penderita TB di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh penderita TB paru yang terdata di Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM) dan rumah sakit di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar tahun 2018. Sampel yang terjaring sebanyak 262 responden. Sebagian besar kondisi rumah penderita TB sudah sesuai standar dengan memiliki ruangan yang terpisah antara kamar tidur, dapur dan ruang keluarga, kondisi ruangan bersih, memiliki jendela dan ventilasi dan mempunyai pencahayaan alami yang cukup. Masyarakat perlu selalu diingatkan untuk selalu menjaga kondisi lingkungan rumah agar tetap sehat dengan mebuka jendela setiap pagi dan tidur terpisah dengan penderita TB.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
WHO, “Global Tuberculosis Report 2014,” 2014.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, “Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.” Kementerian Kesehatan RI, Indonesia, 2014.
N. Marissa and A. Nur, “Gambaran infeksi Mycobacterium tuberculosis pada anggota rumah tangga pasien Tb paru ( Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar ),” Media Litbang Kesehat., vol. 24, no. 2, pp. 89–94, 2014.
M. Girsang, K. Tobing, and Rafrizal, “Faktor Penyebab Kejadian Tuberculosis serta Hubungannya dengan Lingkungan Tempat Tinggal di Provinsi Jawa Tengah (Analisis Lanjut Riskesdas 2007),” Bul. Penelit. Kesehat., vol. 39, no. 1, pp. 34–41, 2011.
World Health Organization, “World health statistics - monitoring health for the SDGs,” 2016.
Balitbangkes RI, “Hasil utama Riskesdas,” 2018. [Online]. Available: https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-utama-riskesdas-2018/. [Accessed: 27-Feb-2018].
T. Y. Aditama and Dkk, “Survei Prevalensi Tuberkulosis 2013-2014 di Indonesia,” Jakarta, 2015.
Kementerian Kesehatan RI, “Profil Kesehatan Indonesia 2015,” Jakarta, 2016.
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, “Profil Kesehatan Provinsi Aceh 2015,” Banda Aceh, 2016.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Indonesia, 2016, pp. 1–163.
M. M. Simatupang, S. T. Utami, and E. Hermawati, “Analisis Pengaruh Berbagi Ruangan Tidur Terhadap Gejala Tb Pada Kontak Serumah Penderita,” J. Bid. Ilmu Kesehat., vol. 9, no. 2, pp. 176–190, 2019.
C. Acuña-Villaorduña et al., “Intensity of exposure to pulmonary tuberculosis determines risk of tuberculosis infection and disease,” Eur. Respir. J., vol. 51, no. 1, 2018, doi: 10.1183/13993003.01578-2017.
S. Huddart, T. Bossuroy, V. Pons, S. Baral, M. Pai, and C. Delavallade, “Knowledge about tuberculosis and infection prevention behavior: A nine city longitudinal study from India,” PLoS One, vol. 13, no. 10, pp. 1–15, 2018, doi: 10.1371/journal.pone.0206245.
Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-Infeksi Tb-Hiv. 2012.
E. Kenedyanti and L. Sulistyorini, “ANALISIS MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU,” J. Berk. Epidemiol., vol. 5, no. 2, pp. 152–162, 2017, doi: 10.20473/jbe.v5i2.2017.152-162.
A. R. Ralph, R. M. Lucas, and M. Norval, “Vitamin D and solar ultraviolet radiation in the risk and treatment of tuberculosis,” Lancet Infect. Dis., vol. 13, no. 1, pp. 77–88, 2013, doi: 10.1016/S1473-3099(12)70275-X.
I. Lovita, “PERBANDINGAN EFEK PAPARAN SINAR MATAHARI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP JUMLAH SURVIVOR SEL Mycobacterium tuberculosis,” Universitas Airlangga, 2019.
H. U. Fitriani, “The Differences of Ventilation Quality, Natural Lighting and House Wall Conditions to Pulmonary Tuberculosis Incidence in The Working Area of Sidomulyo Health Center, Kediri Regency,” J. Kesehat. Lingkung., vol. 12, no. 1, p. 39, 2020, doi: 10.20473/jkl.v12i1.2020.39-47.
J. Suryo, Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: B First, 2010.
A. K. Pokhrel, M. N. Bates, S. C. Verma, H. S. Joshi, C. T. Sreeramareddy, and K. R. Smith, “Tuberculosis and indoor biomass and kerosene use in Nepal: A Case-Control study,” Environ. Health Perspect., vol. 118, no. 4, pp. 558–564, 2010, doi: 10.1289/ehp.0901032.
J. Sayuti, “Asap Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Kejadian TB Paru BTA Positif Analisis Spasial Kasus TB Paru di Kabupaten Lombok Timur,” Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) IV, no. November, p. 13, 2013.
H. M. L. Butiop, G. D. Kandou, and H. M. F. Palandeng, “Hubungan Kontak Serumah, Luas Ventilasi, dan Suhu Ruangan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Desa Wori,” J. Kedokt. Komunitas Dan Trop., vol. 3, no. 4, 2015.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/biotik.v8i2.8221
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All works are licensed under CC BY-SA
Index By
Office Address
Jl. Syeikh Abdul Rauf Komplek Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh 23111, Email: jurnal.biotik@ar-raniry.ac.id
Contact Person
Samsul Kamal (HP. 0813-6003-0895), Elita Agustina (HP. 0852-7741-7176), Mulyadi (HP. 0812-6909-431)