Menggunakan Aktivitas Interaksi Ekstratektual dalam Metode Storytelling untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.22373/bunayya.v4i1.6397Keywords:
Metode Storytelling, Interaksi Ekstratekstual, MotivasiAbstract
Metode merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah proses pembelajaran anak usia dini sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Penentuan penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran anak usia dini ini mengambil peranan sangat penting terutama pada kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengenalkan tema, pembiasaan, akhlak dan moral pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan aktivitas interaksi ekstratekstual dalam meningkatkan motivasi belajar anak didalam kegiatan awal pembelajaran. Ada 12 jenis aktivitas interaksi ekstratekstual yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Perhatian, (2) Nama, (3) bertanya tentang tokoh, (4) Umpan balik, (5) Pengulangan, (6) Perluasan, (7) Pengorganisasian aktivitas, (8) Prediksi, (9) Menghubungkan dengan kehidupan nyata, (10) Pengulangan informasi, (11) Klarifikasi, dan (12) Meminta penjelasan. Teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan rata-rata data pre-test dan post-test yang dikumpulkan melalui observasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji-T dari hasil skala motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aktivitas interaksi ekstratekstual dalam metode storytelling dapat meningkatkan motivasi belajar anak terutama apabila dilaksanakan pada proses pembelajaran awal anak. Salah satu aktivitas interaksi ekstratekstual yang digunakan yang memberikan pengaruh dalam peningkatan motivasi anak adalah aktivitas interaksi extratekstual “Attention”.References
Abin Syamsudin Makmun, (2007). Psikologi Kependidikan Perngkat Sistem Pengajaran
Modul, Bandung: Remaja Rosdakarya
Dhieni, Nurbiana. (2005). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT
Dhieni, Nurbiana dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka
DirJen PAUD. (2015). Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAUD, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Latifah. (2010). “Metode Dongeng dalam Meningkatkan Perkembangan Kecerdasan Moral
Anak Usia Prasekolah”, Jurnal Psikologi, 1(1): 31
Lelly Ambarsari. (2015) “Penerapan Metode Storytelling Pada Kemampuan Membaca
Permulaan Di Kelompok B3 TK Budi Mulia 2 Pandeansaro Yokyakarta”, Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, Edisi 10 (Tahun ke-4)
Muallifah. (2013). “Storytelling Sebagai Metode Parenting Untuk Pengembangan Kecerdasan
Anak Usia Dini”. Jurnal Psikoislamika, 10(1): 100
Rita dkk. (2013). “Pengaruh Storytelling Terhadap Perilaku Empati Anak”, Jurnal Psikologi
Undip, 12(2): 128
Risandy, Sabil. (2014). Bermain, Bercerita, dan Bernyanyi bagi Anak Usia Dini, Jakarta:
Luxima
Siti Khasinah. (2015). “Interaksi Ekstratekstual dalam Proses Bercerita kepada AUD”.
Internationaal Journal of Child and Gender, 1(1): 105-109
Solehuddin.M. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Sondang P. Siagian. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Uno Hamzah. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya,, Jakarta: Bumi Aksara