Pengaruh Metode Storytelling dengan menggunakan Aktivitas Interaksi Ekstratekstual Pada Kegiatan Circle Time terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak
DOI:
https://doi.org/10.22373/bunayya.v4i1.9611Keywords:
Metode Storytelling, Interaksi Ekstratekstual, MotivasiAbstract
Penggunaan metode yang menyenangkan didalam pembelajaran anak usia dini sangatlah diperlukan untuk menunjang pembelajaran yang efektif, terutama pada kegiatan awal pembelajaran (circle time) yang dilakukan untuk mengenalkan tema, pembiasaan, akhlak dan moral pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode storytelling yang diterapkan peneliti dengan menggunakan interaksi ekstratekstual untuk peningkatan motivasi belajar anak didalam kegiatan circle time. Ada 12 jenis interaksi ekstratekstual yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Attention (Perhatian), (2) Names (Nama), (3) Asking about names (bertanya tentang tokoh), (4) Feedback (Umpan balik), (5) Repetition (Pengulangan), (6) Elaboration (perluasan), (7) Organizing of activity (Pengorganisasian aktivitas), (8) Prediction (Prediksi), (9) Relating the story to real life (Menghubungkan dengan kehidupan nyata),(10) Recalling information (Pengulangan informasi), (11)Clarifying (Klarifikasi), dan (12) Asking for clarification (Meminta penjelasan). Teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan rata-rata data pre-test dan post-test yang dikumpulkan melalui observasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji-T dari hasil skala motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh metode storytelling didalam kegiatan circle time terhadap peningkatan motivasi belajar anak. Salah satu interaksi ekstratekstual yang sangat berpengaruh dalam bercerita adalah interaksi extratekstual “Attention” yaitu menarik perhatian anak dalam bercerita.References
Abin Syamsudin Makmun, 2007. Psikologi Kependidikan Perngkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: Remaja Rosdakarya
Dhieni, Nurbiana. (2005). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT
Dhieni, Nurbiana dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka
DirJen PAUD. (2015). Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAUD, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Latifah. (2010). “Metode Dongeng dalam Meningkatkan Perkembangan Kecerdasan Moral Anak Usia Prasekolah”, Jurnal Psikologi, 1(1): 31
Lelly Ambarsari. (2015) “Penerapan Metode Storytelling Pada Kemampuan Membaca Permulaan Di Kelompok B3 TK Budi Mulia 2 Pandeansaro Yokyakarta”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Edisi 10 (Tahun ke-4)
Muallifah. (2013). “Storytelling Sebagai Metode Parenting Untuk Pengembangan Kecerdasan Anak Usia Dini”. Jurnal Psikoislamika, 10(1): 100
Rita dkk. (2013). “Pengaruh Storytelling Terhadap Perilaku Empati Anak”, Jurnal Psikologi Undip, 12(2): 128
Risandy, Sabil. (2014). Bermain, Bercerita, dan Bernyanyi bagi Anak Usia Dini, Jakarta: Luxima
Siti Khasinah. (2015). “Interaksi Ekstratekstual dalam Proses Bercerita kepada AUD”. Internationaal Journal of Child and Gender, 1(1): 105-109
Solehuddin.M. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Sondang P. Siagian. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Uno Hamzah. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya,, Jakarta: Bumi Aksara