Central Figure Illiza Sa’aduddin Djamal sebagai Pemimpin Perempuan Aceh
DOI:
https://doi.org/10.22373/equality.v3i2.3446Keywords:
Central Figure, Illiza Sa’aduddin Djamal & Perempuan Aceh.Abstract
Perbincangan mengenai perempuan selalu menarik dibahas, terutama mengenai pemimpin perempuan tangguh dalam kancah politik yang menjadi orang nomor satu di Kabupaten/Kota terlebih lagi dalam wilayah syariat Islam. Dalam perbincangan ini penulis berusaha menelaah dokumentasi dan wawancara beberapa tokoh masyarakat Kota Banda Aceh terkait ketokohan Illiza Saaduddin Djamal. Kriteria pemimpin perempuan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah perempuan yang memiliki kecerdasan dan kemampuan memengaruhi orang lain, memiliki kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis kualitatif dan pendekatan fenomenologi, subjek penelitian adalah 6 orang tokoh masyarakat Aceh, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Illiza Sa’adudin Jamal adalah pemimpin perempuan yang berpengaruh pada bidang pendidikan, sosial, politik, Pelaksaan Syariat Islam serta perempuan dan anak.References
Ahmad Zaki.Meretas Jejak Islam di Kerajaan Lamuri (Analisis Kronologis Sejarah), Kumpulan Karya Tulis Mahasiswa UIN A-Raniry. 2015. Amirul Hadi. 2010. Aceh sejarah, budaya dan tradisi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Fatemah Mernissi. 2006.The Forgotten Queens of Islam. The University of Minnesota Press Husaini Ibrahim& Nab bahany As. 2016. Laksamana Malahayati Singa Betina Selat Malaka.Aceh: Pemerintah Aceh. Husaini Usman. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. M. Adli Abdullah. 2017: Buku Acehnologi: Magnum Opus Dari KBA dalam Acehnologi Vol.1. Banda Aceh: Bandar Publishing. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad. 2014. Aceh Baru Post-Tsunami: Merengkuh Tradisi Menuju Masa Depan Mandiri. Yokyakarta: Kaukaba. ------------------------------------------. 2015. Acehnologi 1. Banda Aceh: Bandar Publishing. Lailatussaadah. 2016. Proceeding Aricis 1. Kepemimpinan Perempuan dalam Pengembangan Bale Beut di Kecamatan Delima Pidie. Thariq M. As-Suwaidan dan Faishal U. Basyarahil.1999. Mencetak Pemimpin:Tips Melahirkan Orang Sukses & Mulia. Jakarta: Khalifa. Moeloeng, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhibuddin Hanafiah. 2016. Kepemimpinan Perempuan Aceh Tingal Sejarah? Serambi Indonesia. Musdawati. 2017. Hak Politik Perempuan. Serambi Indonesia. Rusjdi Ali Muhammad. 2003. Revitalisasi Syariat Islam di Aceh, Problem, solusi dan Implementas, Menuju Pelaksanaan Hukum Islam di Naggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry. Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD, Cet. Ke-6 Bandung: Alfabeta. Rita Khatir. 2015. Perspektif Gender Perempuan Aceh.Serambi Indonesia. Zainuddin, H.M 1966. Srikandi Atjeh. Medan: Pustaka Iskandar Muda. Zulfata. 2015. Jejak Sultanah safiatuddin: Menelusuri Sultanah Pertama di Kerajaan Aceh. Jawa Timur: FAM Publising.
Downloads
Published
Issue
Section
License
GENDER EQUALITY: International Journal of Child and Gender Studies allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing rights without restrictions. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.