Articles

Default Cover for Potret Ajaran Tauhid dalam Hadist
Volume 3, Issue 2 (2023)
Potret Ajaran Tauhid dalam Hadist
Affiliation Details
  • Tarmizi M. Jakfar: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
, Pages: 169-191 , DOI: 10.22373/jpi.v3i2.22595

Abstract

This article focuses on exploring the depth of the teachings of Tawhid in the Hadiths of Prophet Muhammad SAW and their influence on individual Islamic practices. Through an analytical approach to related hadiths, this study aims to answer three critical questions: (1) What is the position of Tawhid teachings in the Hadiths of Prophet Muhammad SAW?; (2) What criteria for Islam protect an individual's soul and blood from the perspective of the hadiths?; and (3) How do the Hadiths of Prophet Muhammad SAW assess the religious status of a Muslim who commits sins? The findings of this study indicate that Tawhid plays a fundamental role in forming and understanding Islam, where the proclamation of the Shahada is emphasized as the main foundation. This research reveals that faith in Allah SWT is an absolute prerequisite for the acceptance of all other acts of worship. Furthermore, the study observes that while sinful actions do not erase one's Islamic status, the act of shirk (associating partners with Allah) can eliminate that religious status. However, the door of repentance is always open to every Muslim. These findings affirm the importance of the teachings of Tawhid as the core of religious practice.

Abstrak

Artikel ini berfokus pada eksplorasi kedalaman ajaran tauhid dalam hadis Nabi Muhammad SAW dan pengaruhnya terhadap praktik keislaman individu. Melalui pendekatan analitis terhadap hadis-hadis terkait, studi ini bertujuan menjawab tiga pertanyaan kritis: (1) Apa posisi ajaran tauhid dalam hadis Nabi Muhammad SAW?; (2) Bagaimana kriteria keislaman yang menjaga jiwa dan darah seseorang dalam pandangan hadis?; dan (3) Bagaimana hadis Nabi Muhammad SAW menilai status keberagamaan seorang muslim yang berbuat dosa? Hasil kajian ini menunjukkan bahwa tauhid berperan fundamental dalam pembentukan dan pemahaman keislaman, di mana pengucapan syahadat ditekankan sebagai fondasi utama. Penelitian ini mengungkap bahwa keimanan kepada Allah SWT adalah prasyarat mutlak untuk penerimaan seluruh amal ibadah lainnya. Lebih lanjut, studi ini melihat bahwa meskipun perbuatan dosa tidak menghapus status keislaman seseorang, perbuatan syirik dapat mengeliminasi status keberagamaan tersebut. Namun, pintu taubat selalu terbuka bagi setiap muslim. Temuan ini menegaskan pentingnya ajaran tauhid sebagai pusat dari praktik keagamaan.

9

TOTAL VIEWS

2

DOWNLOADS

ALTMETRICS

References

Abdul Quddus Hashim, A. R. M. (2017). Isu Melihat Allah SWT di Akhirat Antara Al-Būtī dan Salafiyyah Semasa. 5(1), 41–49.

Abdurrahman. (2004). Autentisitas dan Otoritas Hadis Dalam Tradisi Sunni dan Syi’ah. Jurnal Tarjih, 7(7), 18–24.

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Syakir Media Press.

Al-‘Ajiliy. (1999). Tahqiq al-Tajrid fi Syarh Kitab al-Tauhid. Adwa’ Al-Salaf.

Al-‘Asqalani, I. H. (1379). Fath Al-Bariy. Dar Al-Ma’rifah.

al-Asqalani, I. H. (1994). Fathul Barri. Dar al-Fikr .tt.

Al-Bukhari, A. M. bin I. (1992). Shahih al-Bukhari. Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah.

Al-Bulqini. (n.d.). Muqaddimah Ibn Al-Shalah wa Mahasin Al-Ishthilah. Dar al-Ma`arif.

Al-Ghazali, A. H. M. I. M. (2004). Luma’ al-Adillah fi ‘Aqa`id Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

Al-Ghazali, I. (2004). Al-Iqtishad fi al-I’tiqad. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

Al-Muqaddim, M. A. I. (n.d.). Tafsir Al-Qur`an Al-Karim. Islam Web.

Al-Nawawi, I. (1392). Sahih Muslim bi Syarh Al-Nawawi. Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi.

Al-Qaradhawi, Y. (n.d.). Al-Marja’iyah Al-‘Ulya Fi Al-Islam Li Al-Qur`an wa Al-Sunnah. Maktabah Wahbah.

Al-Qurthubi. (1964). Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur`an. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

Al-Sundi, A. al-H. (2010). Fath al-Wadud fi Syarh Sunan Abi Dawud. Maktabah Adhwa’ al-Manar.

Al-Thabari, I. J. (2000). Tafsir Al-Thabari. Muassasah Al-Risalah.

Al-Yahshabi, ‘Iyadh bin Musa. (1998). Ikmal al-Mu’lim bi Fawaid Muslim. Dar al-Wafa.

Arifin, Z. (2019). SYAFA’AT (INTERCESSION) IN AL-QUR’AN PERSPECTIVE (A Study on the Interpretation of Maudhu’i). Jurnal Ilmiah Islam Futura, 18(2), 323. https://doi.org/10.22373/jiif.v18i2.3498

Dawud, A. (1974). Sunan Abi Daud. Dâr al-Hadîs.

Hafsh, I. A.-M. S. A. (2008). Al-Taudhih li al-Syarh al-Jami’ al-Shahih. Dar al-Nawadir.

Ibnu Katsir. (1999). Tafsir Al-Qur`an Al-‘Adhim. Dar Thibahli al-Nasyr wa al-Tauzi’.

Jannah, M. (2014). Living Hadis Dalam Tradisi Menjaga kubur Masyarakat Banjar Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 15(1), 41–57. https://doi.org/10.14421/esensia.v15i1.763

Kaharuddin, K., & Sahid, A. (2018). Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam: (Tinjauan Paham Inkar As-Sunnah, Syi’ah, Dan Orientalis). TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 2(2), 457–467. https://doi.org/10.52266/tadjid.v2i2.174

Karnedi, R. (2019). Persepsi Penganut Tarekat Naqsyabandiyah Tentang Hadis-Hadis Eskatologi (Studi Terhadap Jama’ah Surau “Baiturrobbi” Kelurahan Bajak Kota Bengkulu). Manhaj: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 3(2), 70. https://doi.org/10.29300/mjppm.v3i2.2370

M. Jakfar, T., Bakry, N., Andy, S., & Habibi MZ, M. (2023). THE STRUGGLE BETWEEN SALAFI SCHOLARS AND ISLAMIC BOARDING SCHOOL SCHOLARS: THE CONTROVERSY OVER THE PRACTICE OF FIQH HADITH IN ACEH AND NORTH SUMATRA, INDONESIA. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 23(1). https://doi.org/10.22373/jiif.v23i1.17733

Moleong, J. L. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya.

Muslim. (1334). Shahih Muslim. Dar-jil.

Musthofa, M. W. (2020). Model Matematika Mizanul Amal: Kalkulasi Pahala Dan Dosa Dari Amal Perbuatan Seorang Muslim. Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 19(2), 275. https://doi.org/10.18592/al-banjari.v19i2.3417

Rajab, I. (1408). Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam. Dar Al-Ma’rifah.

Sabil, J., & Juliana. (2017). Hadis Ahad Sebagai SUber Hukum Islam (Pemikiran Imam al-Sarakhsi dan Imam al-Ghazali, Pendekatan Epistemologi). Media Syari’ah : Wahana Kajian Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 19(2), 289–318.

Shahih, O., & Tohari, C. (2018). Otoritas Sahih Bukhari Sebagai Kitab Hadis Rujukan Dalam Hukum Islam. Istinbath: Jurnal Hukum, Volume 18(1829–8117), 236–252.

Sholihah, I. (2016). Kehujahan Hadis Ahad Dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Islam. Al-Hikmah Jurnal Kependidikan Dan Syariah, 04(01), hlm. 1-11.

Suhartawan, B., & Hasanah, M. (2022). Memahami Hadis Mutawatir Dan Hadis Ahad. DIRAYAH : Jurnal Ilmu Hadis, 3(1), 1–18.

Suryani, I., Ma’tsum, H., Fittria, M., & Tarmizi, M. (2021). Peta Konsep Terminologi Akidah/Teologi dan Ruang Lingkup Studi Akidah Akhlak. Islam & Contemporary Issues, 1(1), 11–22. https://doi.org/10.57251/ici.v1i1.4

Syahidin, S. (2017). Kehujahan Hadis Ahad Menurut Muhammad Al-Ghazali (suatu Kajian Terhadap Otoritas Hadis Ahad Sebagai Sumber Ajaran Islam). El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 6(1), 61–70.

Syahidin, S. (2018). Penolakan Hadis Ahad Dalam Tinjauan Sejarah Ingkar Sunnah. Tsaqofah Dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan Dan Sejarah Islam, 3(2), 179. https://doi.org/10.29300/ttjksi.v3i2.1563

Syahidin, S., Fauzan, A., & Syukri, I. (2020). Pro-Kontra dalam Mengamalkan Hadis Ahad Sebagai Otoritas Agama Islam. El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 9(2), 326. https://doi.org/10.29300/jpkth.v9i2.3680

Tan, D. (2022). Metode Penelitian Hukum: Mengupas dan Mengulas Metodologi dalam Kajian Ilmu Hukum. Amanna Gappa.

Wahab Syakhrani, A., & Majid, A. (2022). Makna Ilmu Kalam Dan Hakikat Ilmu Kalam. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran Dan Hadis, 2(3), 368–372. https://doi.org/10.54443/mushaf.v2i3.81

Zuhri, S. (2008). Predikat Hadis Dari Segi Jumlah Riwayat Dan Sikap Para Ulama Terhadap Hadis Ahad.

Zulkifli, R. (2018). Moderasi Pemahaman Hadis dalam Hukum Islam Menurut Al-Qaradhawi. El-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 1(1), 41–55. https://doi.org/10.21093/el-buhuth.v1i1.1318

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.