Deteksi Potensi Akuifer Tertekan Berdasarkan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Desa Saintis, Deli Serdang)
DOI:
https://doi.org/10.22373/p-jpft.v7i1.11234Abstract
Telah dilakukan penelitian di Dusun XVII, Tambak Bayan, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi ini dikarenakan menurut wawancara dengan kepala lingkungan serta survey langsung ke lokasi penelitian bahwasanya air sumur di dusun tersebut sebagian besar kondisinya keruh bahkan berbau. Masyarakat setempat juga sudah melakukan pengeboran sumur, namun air yang didapat tetap saja keruh dan berbau tidak sedap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litologi bawah permukaan berdasarkan parameter nilai tahanan jenis menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger, dan untuk mengetahui potensi akuifer tertekan di lokasi penelitian berdasarkan struktur geologi dan litologi bawah permukaan. Metode yang digunakan yaitu metode geolistrik konfigurasi schlumberger dengan satu lintasan penelitian sepanjang 200 m. Litologi lapisan bawah permukaannya yaitu pasir, pasir kerikil, lempung, pasir, dan lempung. Potensi akuifer tertekan yaitu pada lapisan keempat yang berada pada kedalaman 68,6 meter dengan pasir sebagai material penyusunnyaDownloads
Additional Files
Published
2022-02-06
Issue
Section
Artikel
License
Authors who publish with Jurnal Phi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).