PENYISIHAN POLUTAN PADA LIMBAH CAIR PENATU MENGGUNAKAN ADSORBEN ARANG AKTIF BERASAL DARI BAMBU
DOI:
https://doi.org/10.22373/p-jpft.v7i1.12409Keywords:
Limbah Cair Penatu, Adsorbsi, Karbon AktifAbstract
Perkembangan jasa penatu menyumbang dampak besar bagi pencemaran lingkungan, kesehatan manusia serta ekosistem yang berada di badan air. Dalam limbah cair penatu mengandung surfaktan, serta adanya penggunaan deterjen pada limbah penatu dapat mempengaruhi parameter seperti COD, TSS dan pH. Adsorpsi merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, karena dapat dilakukan dengan berbagai jenis material dan relative lebih murah dibandingkan pengolahan lain. Adsorben yang digunakan pada penelitian ini berupa karbon aktif yang berasal dari bambu. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh variasi dosis karbon aktif serta efisiensinya untuk menurunkan kadar pH, TSS, COD dan surfaktan. Arang bambu diaktifkan menggunakan aktivator Natrium Karbonat (Na2CO3) dengan konsentrasi 20%. Pengujian awal air limbah sebelum dilakukan proses adsorpsi untuk pH, TSS, COD dan surfaktan masing-masing sebesar 8,0, 183 mg/L, 411 mg/L dan 6,512 mg/L masih berada diatas standar baku mutu PERMEN LH No.5 Tahun 2014. Setelah dilakukannya penelitian, hasil menunjukkan bahwa pada dosis optimal 15 g/L arang bambu aktif mampu menurunkan TSS (54 mg/L), COD (121,2 mg/L) dan surfaktan (4,416 mg/L).References
Adiastuti, dkk. (2018). Kajian Pengolahan Air Limbah Laundry Dengan MetodeAdsorpsi Karbon Aktif Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Azolla.Jurnal Tanah dan Air (Soil and Water Journal),15(1),38-46.
Anggraeni, I. S. dan Yuliana, L.E. (2015).Pembuatan Karbon Aktif dari Limbah Tempurung Siwalan (Borassus Flabellifer L) Dengan Menggunakan Aktivator Seng Klorida (ZnCl2) dan Natrium Karbonat (NaCO3).Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Apriyani, Nani. (2017). Penurunan Kadar Surfaktan dan Sulfat dalam Limbah Laundry.Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 2(1),37-44.
Choirunnisa, Nur, dkk. (2018). Efektivitas Variasi Ketebalan Arang Aktif Bambu Dalam Menurunkan Kadar Kadmium (Cd) Pada Larutan Pupuk Mengandung Kadmium.Jurnal Kesehatan Masyarakat USU, 4(2), 53-58.
Dahruji, Wilianarti, P. F., & Hendarto, T. (2017). Studi Pengolahan Limbah Usaha Mandiri Rumah Tangga dan Dampak Bagi Kesehatan di Wilayah Kenjeran.Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 36-44.
Jannah, Rauzatul. (2020). Pemanfaatan Biji Asam Jawa Sebagai KoagulanUntuk Pengolahan Limbah Cair Industri Pengolahan Ikan.Skripsi. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Karim, M, A, dkk.(2017). Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif.Distilasi, 2(1),9-22.
Manurung, M. dkk. (2019). Sintesis Dasar Karakterisasi Arang Dari Limbah Bambu Dengan Aktivator ZnCl2. Cakra Kimia (Indonesia E-Journal of Applied Chemistry), 7(1),69-77.
Permata, W. M. (2016).Pemodelan Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Birespon Pada Data Longitudinal Berdasarkan Estimator Spline Truncated (Studi Kasus Sungai Brantas di Sekitar Lokasi Industri) .Skripsi. Jawa Timur: Universitas Airlangga.
Pungus, M. dkk.(2019). Penurunan Kadar BOD dan COD Dalam Limbah Cair Laundry Menggunakan Kombinasi Adsorben Alam Sebagai Media Filtrasi. Fullerene Journal Of Chem, 4(2),54-60.
Rohman, M, K. (2016).Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Filter Membran Dari Sintesis Zeolit dan Kitosan Untuk Menurunkan Total Suspended Solid (TSS) dan Surfaktan.Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Rumidatul, A. (2006).Efektivitas Arang Aktif Sebagai Adsorben Pada Pengolahan Air Limbah.Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Saputra, R. A. dan Suparno.(2016). Teknik Penyaringan Limbah Cair Laundry Dengan Menggunakan Sistem FAS (Filtrasi, Adsorbsi dan Sedimentasi). Jurnal Fisika, 5(4).
Sirajuddin, Syahrir, dkk. (2017). Optimasi Kecepatan Pengadukan Pada Proses Adsorpsi Limbah Cair Laundry Untuk Menurunkan Kadar Surfaktan Menggunakan Batu Bara.Jurnal umj.
Siswardani, A. M. dkk.(2016). Fitoremediasi Phospat Limbah Cair Laundry Menggunakan Tanaman Melati Air (Echinodorus palaefolius) dan Bambu Air (Equisetum hyemale) Sebagai Sumber Belajar Biologi.Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(1), 222-230.
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-3730-1995 Tentang Arang Aktif Teknis.
Suastuti dkk.(2015). Pengolahan Larutan Deterjen Dengan Biofilter Tanaman Kangkung (Ipomoea crassicaulis) Dalam Sistem Batch (Curah) Terserasi.Jurnal Kimia, 9(1), 98-104.
Supriyatno, Budi. (2000). Pengelolaan Air Limbah Yang Berwawasan Lingkungan Suatu Strategi dan Langkah Penanganannya.Jurnal Teknologi Lingkungan, 1(1),17-26.
Utomo, Zjahra, dkk. (2018). Penurunan Kadar Surfaktan Anionik dan Fosfat Dalam Air Limbah Laundry di Kawasan Keputih, Surabaya Menggunakan Karbon Aktif. Akta Kimindo, 3(1),127-140.
Wati, D. A. (2014).Keefektifan Penambahan Koagulan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) Untuk Menurunkan Kadar Total Suspended Solid (TSS) Pada Limbah Cair Tahu.Skripsi. Jawa Tengah: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wicheisa, F, V, dkk. (2018). Penurunan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Limbah Cair Laundry Orens Tembalang Dengan Berbagai Variasi Dosis Karbon Aktif Tempurung Kelapa. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(6).
Widayatno, Yuliawati, dkk. (2017). Adsorpsi Logam Berat (Pb) Dari Limbah Cair Dengan Adsorben Arang Bambu Aktif.Jurnal Teknologi Bahan Alam, 1(1), 17-23.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Phi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).