Penentuan Panjang Kritis Serat Alam Menggunakan Metode Pull-Out Fiber Test

Authors

  • Syarifah Zulfa Afiana Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura
  • Hasanuddin Hasanuddin Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura http://orcid.org/0000-0002-0604-929X
  • Asifa Asri Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.22373/p-jpft.v9i2.15752

Keywords:

Serat Alam, Panjang Kritis Serat, Pull-Out Fiber Test

Abstract

Penelitian mengenai papan komposit berpenguat serat alam masih banyak yang belum menunjukkan informasi tentang nilai panjang kritis serat saat proses pabrikasi. Panjang kritis serat merupakan panjang terendah serat agar dapat berikatan secara optimal dengan matriks dalam proses pembuatan papan komposit. Panjang kritis dari serat-serat tertentu diperlukan agar penguatan serat terhadap matriks pada pabrikasi papan komposit menjadi lebih efektif. Metode yang digunakan dalam menentukan nilai panjang kritis serat alam pada penelitian ini yaitu metode pull-out fiber test. Metode ini dilakukan dengan cara menanamkan serat tunggal ke dalam matriks pada kedalaman 1 mm dan 2 mm. Kemudian sampel diberi gaya tarik dengan arah berlawanan sehingga mampu mencabut serat tertanam. Besar gaya dan kedalaman yang dihasilkan dalam uji pull-out kemudian digunakan untuk mencari nilai tegangan geser antarmuka matriks-serat. Selain itu, dilakukan uji kuat tarik serat tunggal untuk mendapatkan nilai tegangan tarik serat. Pengujian dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine. Beberapa serat alam yang berpotensi menjadi penguat papan komposit dan belum diketahui nilai panjang kritis seratnya yaitu serat ampas tebu, serat bundung, dan serat pinang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai panjang kritis serat ampas tebu sebesar 9,82 mm, serat bundung sebesar 3,67 mm, dan serat pinang sebesar 2,49 mm.

References

Chandrabakty, S., 2011. Pengaruh Panjang Serat Tertanam Terhadap Kekuatan Geser Interfacial Komposit Serat Batang Melinjo-Matriks Resin Epoxy. Jurnal Mekanikal, 2(1), 1-9.

Darmansyah, J. M. T. E. A., 2018. Sintesis Mekanik Komposit Epoxy Berpenguat Serat Tebu (Tinjauan Pengaruh Fraksi Volume Serat Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekuatan Bending). Lampung, Teknik Kimia, Universitas Lampung .

Khaidar, H. R., 2019. Analisis Kekuatan Tarik Serat Bundung (Scirpus grossus) dengan Variasi Perlakuan Alkali. Pontianak, Universitas Tanjungpura.

Khoiruddin, M., 2013. Studi Perbandingan Panjang Kritis Pada Beberapa Macam Serat Alam dengan Metode Pull Out Fiber Test. Surakarta, Universitas Sebelas Maret.

Nugroho, G. E., 2017. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan NaOH Dengan Fraksi Volume 4%, 6% dan 8%. Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma.

Hapiz, P., Doyan, A., dan Sedijani, P., 2018. Uji Mekanik Material Komposit Serat Pinang. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), 4(2), 1-2.

Rusmiyatno, F., 2007. Pengaruh fraksi Volume Serat Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Bending Komposit Nylon/Epoxy Resin Serat Pendek Random. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Schwartz, M., 1984. Composite Material Handbook. Graw Hill Book Company.

Young, H. D. dan Freedman, R.A. 2012. Sears dan Zemansky's University Physics Jilid 13. Boston, Addison Wesley.

Shabiri, d., 2014. Pengaruh Rasio Epoksi/Ampas Tebu Dan Perlakuan Alkali Pada Ampas Tebu Terhadap Kekuatan Bentur Komposit Partikel Epoksi Berpengisi Serat Ampas Tebu. Jurnal Teknik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Sitohang, N., 2015. Studi Pemanfaatan Rumput Bundung (Scirpus Grossus Linne) Sebagai Serat Alami Bahan Alat Penangkapan Ikan Dengan Pengujian Kekuatan Putus (Breaking Strength) dan Kemuluran (Elongation). Pekanbaru, Universitas Riau, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Downloads

Published

2023-07-16

Issue

Section

Artikel