Minorities in the Shari'a Territory: The Position of Non-Muslims in Aceh's Jinayat Law [Minoritas di Wilayah Syariat: Kedudukan Non Muslim dalam Qanun Hukum Jinayat Aceh]
Abstract
Abstract: Qanun Hukum Jinayat only applies to Muslims in Aceh. This conception specifically adopts the principles of personality and territoriality. However, when examined more deeply, it can be seen that the adoption of these two principles was not applicable. The impact that arises is that the Qanun Hukum Jinayat (QHJ) still applies to Muslims and non-Muslims, although with some conditions. This is where the problems start to emerge. This paper is based on an analysis of the contents of the articles of the Qanun on the Jinayat Law, showing that the existence of this Qanun specifically regulates the position of non-Muslims in Aceh. The primary data in this paper are articles in the Jinayat Law Qanun and added with other written sources. It was found that the adoption of the two principles in the Qanun Hukum Jinayat should not eliminate the fundamental principles of Islam which uphold justice and respect human rights. An in-depth and comprehensive study is necessary to produce fairer regulations.
Abstrak: Qanun Hukum Jinayat hanya berlaku bagi umat Islam yang berada di Aceh. Konsepsi ini secara spesifik mengadopsi asas personalitas dan teritorial. Namun bila dikaji lebih mendalam, dapat dilihat bahwa pengadopsian kedua asas tersebut ternyata tidak secara total berlaku. Dampak yang muncul bahwa Qanun Hukum Jinayat (QHJ) tetap berlaku bagi umat Islam dan bukan Islam meskipun dengan beberapa persyaratan. Dari sinilah masalah mulai muncul. Tulisan ini atas dasar analisis isi pasal-pasal Qanun Hukum Jinayat menunjukkan bahwa eksistensi Qanun ini khususnya yang mengatur tentang kedudukan non-muslim di Aceh. Data primer dalam tulisan ini adalah pasal-pasal dalam Qanun Hukum Jinayat dan ditambah dengan sumber-sumber tulisan lainnya. Ditemukan bahwa pengadopsian kedua asas dalam Qanun Hukum Jinayat seyogyanya tidak menghilangkan prinsip fundamental Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan menghargai hak asasi manusia. Kajian mendalam dan komprehensif mutlak diperlukan untuk menghasilkan peraturan yang lebih adil.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas, Syahrizal. “Paradigma Baru Hukum di Aceh.” In Hukum Jinayat dan Hukum Acara Jinayat. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam Aceh, 2015.
Abubakar, Alyasa. Bunga Rampai Pelaksanaan syariat Islam (Pendukung Qanun Pelaksanaan Syariat Islam). Banda Aceh: Dinas Syari’at Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2005.
———. Hukum Pidana Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam NAD, 2006.
Aceh, Dinas Syariat Islam. Himpunan Undang-Undang, Keputusan Presiden, Peraturan Daerah/Qanun, Instruksi Gubernur Berkaitan Palaksanaan Syariat Islam. 8 ed. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam Aceh, 2010.
Acehkita.com. “Qanun Jinayat Tidak Sah: Gubernur.” Acehkita.com. Banda Aceh, 2009.
Amosri, dan Jailani. “Legislasi Qanun Jinayat Aceh Dalam Sistem Hukum Nasional.” Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies 4, no. 2 (2017): 221–256.
Arskal Salim. “The Sharī’ah Bylaws and Human Rights in Indonesia.” Studia Islamika 15, no. 1 (April 2008).
Bahiej, Ahmad. “Sejarah dan Problematika Hukum Pidana Materiel di Indonesia.” Sosio-Religia 4, no. 4 (2005): 1–21.
Bahiej, Ahmad, dan Fatma Amilia. “Respons Minoritas Non-Muslim terhadap Pemberlakukan Qanun Aceh Nomor 6.” Asy-Syir’ah Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum 51, no. 1 (2017).
Bantasyam, Saifuddin, dan Muhammad Siddiq, ed. Aceh Madani Dalam Wacana: Format IDeal Implementasi Syariat Islam di Aceh. Banda Aceh: AJRC, 2009.
Buehler, Michael. “Shari‘a and Social Engineering: The Implementation of Islamic Law in Contemporary Aceh, Indonesia by R. Michael Feener.” Indonesia, 2014.
Danial, Danial. “Syari’at Islam Dan Pluralitas Sosial (Studi tentang Minoritas Non-Muslim dalam Qanun Syari’at Islam di Aceh).” Analisis: Jurnal Studi Keislaman 12, no. 1 (Desember 2012): 71–92.
Fitri, Ainal. “Pemaknaan Masyarakat Non-Muslim Di Banda Aceh Terhadap Pemberitaan Qanun Jinayat ( Hukum Pidana Islam ) di Harian Serambi Indonesia NIM Konsentrasi : Ainal Fitri : Kebijakan Media.” Universitas Diponegoro Semarang, 2015.
Friedman, Lawrence M. Impact How Law Affects Behavior. England: Harvard University Press, 2016.
Hamzah, Andi. Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Jazuni. Legislasi Hukum Islam di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005.
Latief, Husni Mubarrak A. “Disonansi Qanun Syariat Islam dalam Bingkai Konstitusi Hukum Indonesia: Aceh sebagai Studi Kasus.” Annual International Conference on Islaimc Studiea (2013): 2279.
———. “Hukuman Rajam dalam Rancangan Qanun Jinayat Aceh.” Sosio-Religia 9, no. 11 (2010).
MD, Moh. Mahfud MD. Politik Hukum di Indonesia. Jakarta: LP3ES, 1998.
Melayu, Hasnul Arifin. “Hukuman Cambuk dan Pengaruhnya Terhadap Kasus Khalwat di Aceh.” Jurnal Ar-Raniry 83, no. Jan-Jun (2011).
Otto, Jan Michiel. “Sharia and National Law in Indonesia.” Sharia incorporated: A comparative overview of the legal systems of twelve Muslim countries in past and present (2010): 436–487.
Pemerintah Aceh. Draft Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat. Banda Aceh, 2014.
Praja, Juhaya S. Teori Hukum dan Aplikasinya. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.
Prodjodikoro, Wirjono. Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia. Bandung: Eresko, 1989.
Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006Tentang Pemerintahan Aceh, 2006.
Salim, Arskal. “Dynamic Legal Pluralism in Modern Indonesia: The State and the Sharia (Court) in the Changing Constellations of Aceh.” Asia Research Institute, National University of Singapore & Rehabilitation and Construction Executing Agency for Aceh and Nias, Banda Aceh, Indonesia (2007): 24–27.
Serambi Indonesia. “Ormas Islam: Berlakukan Segera Qanun Jinayah - Serambi Indonesia.” Serambi online.
Sipil, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan. Jumlah Penduduk Aceh Berdasarkan Agama Semester I Tahun 2015, 2015.
Surbakti, Natangsa. “Penegakan Hukum Pidana Islam (Jinayah Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ah).” JURNAL 19 MEDIA HUKUM 17, no. 2 (2010): 190–202.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/legitimasi.v10i1.10521
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Hasnul Arifin Melayu, Mohammad Zawawi Abubakar, Norruzeyati Che Mohammad Nasir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published by Islamic Criminal Law Department, Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.