Non-Muslim Sebagai Subjek Hukum Islam dalam Konsep Mukallaf
Abstract
Abstract: The appointment of the Prophet Muhammad Shalla Allahu 'Alaihi Wa Sallam as an Apostle who brought revelations with legal dimensions, addressed to all humans, including unbelievers. The position of the infidels as mukallaf can be seen from the perspective of the da'wah community, not the ijabah community who accept and justify the teachings of the Apostle as believers. However, even though they are mukallaf, unbelievers are also seen as not fulfilling as legal subjects in the law of worship, because of their disbelief. Unbelief is seen as a barrier to the validity of worship. This study uses the doctrinal method. The data is obtained through the treasures of Islamic law. The results of the study found that non-Muslims are also legal subjects in muamalah matters. Islamic law can be fully enforced against infidels, because disbelief is not a barrier (mani') the fulfillment of elements as legal subjects for infidels, so that rights that are mu'amalah should not be ignored, especially in the area of application of Islamic law.
Abstrak: Pengangkatan Nabi Muhammad Shalla Allahu ‘Alaihi Wa Sallam sebagai Rasul yang membawa wahyu berdimensi hukum, ditujukan kepada seluruh manusia, termasuk orang kafir. Kedudukan orang kafir sebagai mukallaf bisa dilihat dari segi ummat dakwah, bukan ummat ijabah yang menerima dan membenarkan ajaran Rasul sebagaimana orang mukmin. Namun, meskipun sebagai mukallaf, orang kafir juga dipandang tidak memenuhi sebagai subyek hukum dalam hukum ibadah, karena kekafirannya. Kekafiran dipandang sebagai penghalang dalam keabsahan ibadah. Kajian ini menggunakan metode doktrinal. Data diperoleh melalui khazanah hukum Islam. Hasil penelitian ditemukan bahwa non muslim juga sebagai subjek hukum dalam persoalan mua’amalah. Hukum Islam dapatdiberlakukan penuh terhadap orang kafir, karena kekafiran bukan sebagai penghalang (mani’) terpenuhinya unsur sebagai subyek hukum bagi orang kafir, sehingga hak-hak yang bersifat mu'amalah tidak boleh diabaikan khsusnya di wilayah pemberlakuan hukum Islam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdulahanaa. Subjek Hukum Dalam Kajian Fikih Muamalah Dan Hukum Positif. Edited by Mardhaniah. Yogyakarta: Lintas Nalar, CV, 2021. http://repositori.iain-bone.ac.id/748/.
al-Asfahani, Al-Raghib. Al-Mufrodāt Fi Gharībi Al-Qur’ān. Maktabatu Nazar Musthofa Al-Baz, 2009.
Al-Bantani, Muhammad Nawawi. Mirqat Shu’ud Al-Tashdiq. Al-Qahirah: al-Babi al-Halabi, n.d.
Al-Bayanuni, Ahmad Izzuddin. Kafir Dan Indikasinya. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1989.
Al-Munzur, Ibnu. Lisan Al-’Arab. Kairo: Dar al-Ma’arif, n.d.
Anam, Haikal Fadhil. “Konsep Kafir Dalam Alquran: Studi Atas Penafsiran Asghar Ali Engineer.” NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam 2, no. 2 (December 31, 2018): 89. doi:10.23971/NJPPI.V2I2.971.
Arfa, Faisar Ananda. Metode Penelitian Hukum Islam. Edited by Watni Marpaung. Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2010. http://repository.uinsu.ac.id/277/1/metopel hukum islam.pdf.
Az-Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu, Jilid 1. Damaskus: Dar al-Fikr, 1980.
———. Al-Tafsîr Al-Munîr Fi Al-‘Aqidah Wa Al-Syarî’Ah Wa Al-Manhaj, Jilid 10. Beirūt: Dar al-Fikr al-Mu’âshir, n.d.
Emarah, Mohammed. Islam Dalam Pandangan Marxisme. Jakarta: Prenada Media, 2018.
Izutsu, Toshihiko. Relasi Tuhan Dan Manusia. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997.
Khallaf, Abdul Wahhab. Ilm Al-Ushul Al-Fiqh. Indonesia: Haramain, 2004.
Lathif, Abdul Aziz bin Muhammad bin Ali al-Abdul. Keyakinan, Ucapan, Dan Perbuatan Pembatal Keimanan. Jakarta: Dar al-Haq, 2017.
Mudin, Moh Isom et al. “Mendudukkan Kembali Makna Kafir Dalam Al-Qur’an Dan Konteksnya Secara Teologis, Sosiologis, Dan Politis.” Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan 16, no. 1 (June 20, 2021): 41–55. doi:10.37680/ADABIYA.V16I1.619.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia. Edited by Ali Ma’sum and Zainal Abidin Munawwir. Kedua. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Sarbini, Peter B. “Mengritisi Dan Meluruskan Pandangan Tentang Kafir.” Seri Filsafat Teologi Widya Sasana 28, no. NO. SERI NO. 27 (2018).
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah, Vol. 16. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Sumardi, Dedy. “Legitimasi Pemungutan Jizyah dalam Islam: Otoritas Agama dan Penguasa,” Media Syariah: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial 15, no 2 (2013).
Taimiyyah, Ibnu. Majmu’ Al-Fatawa, Jilid 20. Madinah Munawwaroh: Mujamma’I al-Malik Fahdin li al-Tiba’ah al-Mushaf al-Syarif, 2004.
TIHAMI, H.M.A. “Takilf Dan Mukallaf Menurut Al-Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani.” Al Qalam 14, no. 74 (October 29, 1998): 75–105. doi:10.32678/ALQALAM.V14I74.439.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/legitimasi.v11i1.13763
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Zainuddin Puteh, Faisar Ananda Arfa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published by Islamic Criminal Law Department, Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.