Transition to Sharia-Compliant Finance in Aceh: Miscommunication, Misperceptions, and Resistance

Muhamad Rahman Bayumi, Rizal Alfit Jaya, M. Junestrada Diem

Abstract


The implementation of Qanun (Islamic Law) Aceh No. 11 of 2018, mandating all financial institutions in the province of Aceh, Indonesia, to operate solely on Islamic principles from January 4, 2022, sparked protests from certain parties, and thus became a nationwide controversy. Some media reports often depicted the Qanun as causing heightened unemployment and poverty due to the exclusion of conventional banking. This research investigates the discourse contestation surrounding the prohibition of conventional banks in Aceh. Employing a philosophical qualitative approach, the study analyzes instances of miscommunication, misperceptions, and resistance concerning the Qanun's implementation. Primary data collection involved interviews with diverse stakeholders, including grassroots communities, members of the Sharia Economic Society (MES), the Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI), Financial Services Authority (OJK) officials, religious leaders, and economists.  Researcher observations conducted in 2019 and 2022 in Aceh further enriched the data. Secondary data, comprising online news and relevant documents, supplemented the findings. Through triangulation techniques and an integration-interconnection paradigm, the study revealed that the perceived conflict was largely amplified by media portrayals of protests, often lacking comprehensive and objective analysis. Consequently, this study proposes solutions, strategies, and models to facilitate the effective implementation of the Qanun, aiming to realize its intended benefits and contribute to Aceh's sustainable progress through the advancement of maqashid sharia.

========================================================================================================

ABSTRAK Transisi ke Keuangan Syariah di Aceh: Miskomunikasi, Mispersepsi, dan Resistensi. Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018, yang mewajibkan penerapan prinsip keuangan syariah di seluruh lembaga keuangan di Aceh sejak 4 Januari 2022, memicu berbagai reaksi dan menjadi perbincangan nasional. Media massa kerap mengaitkan Qanun ini dengan peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh akibat pelarangan operasional perbankan konvensional. Penelitian ini mengkaji kontestasi wacana terkait pelarangan bank konvensional di Aceh menggunakan pendekatan kualitatif filosofis. Penelitian ini menganalisis miskomunikasi, mispersepsi, dan resistensi terkait penerapan Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas akar rumput, anggota Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tokoh agama, dan ekonom. Observasi lapangan juga dilakukan pada tahun 2019 dan 2022. Data sekunder berupa berita online dan dokumen relevan lainnya turut dikaji untuk memperkaya analisis. Teknik triangulasi dan paradigma integrasi-interkoneksi digunakan untuk menganalisis data. Analisis menunjukkan bahwa resistensi terhadap Qanun tersebut sebagian besar disebabkan oleh penggambaran media tanpa analisis yang komprehensif dan objektif, seringkali hanya fokus pada satu atau dua kejadian. Penelitian ini menawarkan beberapa solusi, strategi, dan model untuk memfasilitasi penerapan Qanun yang efektif dan mencapai manfaat yang diinginkan, serta berkontribusi pada kemajuan Aceh yang berkelanjutan melalui pemajuan maqashid syariah.


Keywords


Contestation; Conflict, Qanun, Islamic Financial Institutions, Maqashid Syariah

Full Text:

DOWNLOAD PDF

References


Anggriani, J. (2011). Kedudukan Qanun dalam sistem pemerintahan daerah dan mekanisme pengawasannya. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 18(3), 320–335. https://doi.org/10.20885/iustum.vol18.iss3.art2

Bahri, S. (2023). Buntut BSI error, DPR Aceh akan revisi Qanun lembaga keuangan syariah (LKS). Aceh: Serambinews. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=ivpiwUUyx4Q

Bayumi, M. R. (2022). Rekonstruksi konsep bisnis halalan thayyiban penguatan integrasi-interkoneksi ekosistem halal value chain. Al-Mashrafiyah: Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah, 6(2), 64–80. https://doi.org/10.24252/al-mashrafiyah.v6i2.28543

Bayumi, M. R., & Diem, M. J. (2023). Sharia business ethics fight for a more sustainable post-pandemic recovery. Journal of Business Ethics, 4(3), 890–909.

Bayumi, M. R., & Jaya, R. A. (2018). Building integration and interconnection in Islamic economic system to create Islamic solutions in solving social problems. Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 7(1), 59–80. https://doi.org/10.22373/SHARE.V7I1.2293

Fadillah, N. H., & Kusuma, A. R. (2021). Analisis Qanun (lembaga keuangan syariah) dalam penerapan ekonomi Islam melalui perbankan syariah di Aceh. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(3), 1705–1716. Retrieved from https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/3662

Halim, F., & Prasetya, M. Y. (2023). Bank konvensional diizinkan kembali beroperasi di Aceh, begini respons OJK. Viva.co.id. Retrieved from https://www.viva.co.id/bisnis/1602553-bank-konvensional-diizinkan-kembali-beroperasi-di-aceh-begini-respons-ojk

Ibrahim, A., & Kamri, N. A. (2017). The Ethical Practices of Islamic Banking: An Analysis from Customer Satisfaction Perspective. MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 41(1).

Jafaruddin. (2023). Haji Uma minta BSI profesional layani nasabah di Aceh. Lhokseumawe. Retrieved from https://www.youtube.com/ watch?v=zdufkItEKWU

Jalaluddin. (2023). Interview with Masyarakat Ekonomi Syariah & IAEI Aceh. Banda Aceh.

Kamri, N. A., Ramlan, S. F., & Ibrahim, A. (2014). Qur’anic Work Ethics. Journal of Usuluddin, 40(-), 135-172

Katadata. (2023). Negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia. Retrieved from https://www.instagram.com/p/CxzCYLGSjY6/?igshid= MWZjMTM2ODFkZg==

Kurnia, C. A. (2023). Dampak kebijakan Qanun lembaga keuangan syariah terhadap administrasi bisnis bagi pelaku ekspor dan impor di Banda Aceh. Journal of Business Administration, 1, 1–15.

Mas’udi. (2015). Akar-akar teori konflik: Dialektika konflik; Core perubahan sosial dalam. Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, 3(1), 177–200.

Mufti. (2023). Pemerintah Aceh sepakat revisi Qanun LKS. Serambinews. Retrieved from https://aceh.tribunnews.com/2023/05/22/pemerintah-aceh-sepakat-revisi-qanun-lks

Nadia, S., Ibrahim, A., & Jalilah, J. (2019). Analisis Hambatan Pertumbuhan Perbankan Syariah Di Indonesia (Kajian Terhadap Perbankan Syariah Di Aceh). JIHBIZ: Global Journal of Islamic Banking and Finance., 1(2), 153-176.

Nadirah. (2023). Interview with people in Aceh. Banda Aceh.

Nursabna, S., Ibrahim, A., & Evriyenni, E. (2023). Analisis Praktik Green Banking Pada Bank Syariah Di Kota Banda Aceh (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Aceh Syariah). Jurnal Sistem Informasi, Akuntansi & Manajemen), 3(1), 150-161.

OJK. (2020). Dukung penerapan Qanun LKS, OJK Aceh ungkap sejumlah tantangan. Retrieved from https://infoaceh.net/ekonomi/dukung-penerapan-qanun-lks-ojk-aceh-ungkap-sejumlah-tantangan/

OJK. (2023). Ada revisi Qanun Aceh, OJK dorong bank konvensional kembali beroperasi di Aceh. Retrieved from https://keuangan.kontan.co.id/news/ ada-revisi-qanun-aceh-ojk-dorong-bank-konvensional-kembali-beroperasi-di-aceh

Qanun Aceh. (2018). Qanun Aceh nomor 11 tahun 2018.

Qoumas, Y. C. (2021). Menag sebut 4 alasan penting rekontekstualisasi fikih pada AICIS 2021. Retrieved April 9, 2023, from Website UIN Sunan Kalijaga website: https://uin-suka.ac.id/id/berita/detail/797/blog-post.html

Rahmati, A., & Ibrahim, A. (2022). Strategi Pengembangan Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Financial Technology. Istinbath, 21(1), 125-141.

Rasyad, R. (2021). Konflik dalam Al-Quran. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah, 18(1), 12. https://doi.org/10.22373/jim.v18i1.10450

Safitri, R., Anzaikhan, M., & Anzely, R. (2021). Implementasi Qanun lembaga keuangan syariah dalam konversi perbankan syariah di Aceh. Jurnal Ekombis, 44, 30–41. Retrieved from https://sister.utu.ac.id/ekombis/ article/view/4046%0Ahttps://sister.utu.ac.id/ekombis/article/viewFile/4046/2478

Sanola, M. (2022). Implementasi Qanun Aceh nomor 11 tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah di Kabupaten Aceh Tengah (Studi kasus Bank Konvensional BNI, Mandiri dan BRI). Mubeza: Pemikiran Hukum dan Ekonomi Islam, 12(1), 1–7. https://doi.org/10.15575/am.v8i2.12901

Sudirman. (2023). Haji Uma minta BSI profesional layani nasabah di Aceh. Lhokseumawe: Serambinews. Retrieved from https://www.youtube.com/ watch?v=zdufkItEKWU

Tatiana, N., Igor, K., & Liliya, S. (2015). Principles and instruments of Islamic financial institutions. Procedia Economics and Finance, 24, 479–484. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)00613-9

Ulfa, M. (2021). Mengenal pengertian konflik sosial dan teorinya menurut para ahli. Retrieved from https://tirto.id/mengenal-pengertian-konflik-sosial-dan-teorinya-menurut-para-ahli-gk1m

Yolandha, F. (2023, October). Pangsa pasar bank syariah di Aceh secara nasional capai 6,87 persen. Republika. Retrieved from https://sharia. republika.co.id/berita/rzzbdc370/pangsa-pasar-bank-syariah-di-aceh-secara-nasional-capai-687-persen

Zulfahmi. (2021). Eksistensi Qanun nomor 11 tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah terhadap konversi bank konvensional menjadi bank syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 5(1), 50–63.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/share.v13i1.22552

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Bayumi et al.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.