Pakan Melayang (Bouyancy Feed) Pengganti Egg Custard Untuk Meningkatkan Keseragaman Ukuran Dan Survival Rate Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man)

Satria Satria, Rice Novrizah

Abstract


Wacana pakan bouyancy pada pemeliharaan larva udang galah muncul karena dugaan untuk meratakan keberadaan pakan di kolom air dan memudahkan larva dalam menangkap pakan sehingga meningkatkan keseragaman ukuran larva pada D10 keatas, menekan laju kanibalisme, mempercepat grow rate dan meningkatkan survival rate. Percobaan ini dilakukan di bak di dalam hapa mini berukuran 100x100x50 cm selama 30 hari; menggunakan larva udang galah D7. Kepadatan tebar 200-300 ekor/L. Pakan bouyancy diberikan 3 kali/hari dengan takaran antara 10-30% bobot biomassa. Percobaan diulang 2 kali. Kajian pemberian pakan bouyancy dilakukan menggunakan bahan pakan berupa susu 150 gr, terigu 150 gr, telur 8 butir, minyak cumi 10 gr, cumi-cumi 150 gr, yeast 5 gr vit C 0,5 gr dan pewarna makanan. Untuk mengoptimalkan daya apung ekstrusi pakan dilakukan secara sederhana dengan menggunakan mixer dan reaksi dari yeast dan gula menghasilkan gas ke pori-pori pakan. Beberapa parameter yang diamati sebagai bahan konsiderasi dari aspek biologis antara lain daya apung pakan, keseragaman ukuran larva, laju pertumbuhan, umur larva, survival rate dan laju konsumsi. Dari hasil percobaan diperoleh daya apung pakan dikolom air bertahan paling lama satu jam. Keseragaman ukuran larva pada D10 keatas sebesar 70%, laju pertumbuhan tercepat diperoleh pada D14 dengan ukuran 10 mm (7%), umur larva yang tercepat masuk stadia Post Larva terjadi pada stadia D20 (5%) dan survival rate sebesar 40% yang dihasilkan selama masa pemeliharaan.

Kata Kunci: Larva Udang Galah, Pakan Bouyancy dan Ekstrusi


The discourse of bouyancy feed in the breeding of giant freshwater prawn larva appears to distribute evenly the feed in the water column and to ease the larva in catching the feed to improve uniformity of larva size from D10 to up, pressing its cannibalism, improving its grow rate and survival rate. This research was conducted in fairish micronet 100x100x50 cm for 30 days; using Larva Giant freshwater prawn larva (D7). The density of disperse was 200-300 larva/L. Bouyancy feed was given 3 times/day by measuring around 10-30% weight of biomass. It was repeated 2 times. Bouyancy feed was made of several materials, they are: 150 gr of milk, 150 gr of wheat, 8 pieces of egg, 10 ml of Squid oil, 150 gr Squid, 5 gr yeast, 0,5 gr of Vitamin C and food coloured. To optimize the exstrution of feed, it is conducted simply by using mixer and reaction of sugar and yeast yielded gas to pore the feed. Some parameters observed as biological aspects such as buoyancy feed, uniformity of larva size growth rate, age of larva, survival rate and consumption rate. The result showed that the buoyancy feed could survive for one hour. The uniformity of larva size at D10 to up was gained about 70%, the fastest growth rate was obtained at D14 at the size of 10 mm ( 7%), the fastest larvea age entering Post Larva stage occurred at stage D20 ( 5%). Survival rate gained during the treatment was 40%.

Keywords: Giant freshwater prawn larva, bouyancy feed and ekstrution

Keywords


Giant freshwater prawn larva; bouyancy feed; ekstrution

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.22373/biotik.v1i1.212

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

All works are licensed under CC BY-SA

Index By

       

Office Address

Jl. Syeikh Abdul Rauf Komplek Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh 23111, Email: jurnal.biotik@ar-raniry.ac.id

Contact Person

Samsul Kamal (HP. 0813-6003-0895), Elita Agustina (HP. 0852-7741-7176), Mulyadi (HP. 0812-6909-431)