Nasionalisme Bangsa dalam Perspektif Hadits Riwayat Imam Bukhari, Ibnu Hibban dan Tirmidzi
Abstract
The purpose of this research is to find out specifically about nationalism from the perspective of the hadith of Imam Bukhari, Ibnu Hibban, and Tirmidzi. The research method used is a descriptive analytical method that applies a qualitative approach and uses various relevant references as data sources. Data were collected using literature study techniques, which were then analyzed using content analysis techniques. The results of this study indicate that Islam is the first religion to realize the concept of citizenship, including nationalism. The assumption that Islam is not compatible with nationalism and that the value of nationalism has no basis in Islam, either in the Qur'an or Hadith, is incorrect. According to the Hadith that have been researched showing that the Messenger of Allah highly respected the value of nationalism, it is explained that when the Messenger of Allah returned from traveling and SAW the walls of Madinah, he accelerated the pace of his camel. Because of his love for Madinah, he moves the camel when he rides it. In another hadith, it's said that the proof of the love of the Prophet was when he was forced to leave the city of Makkah. The Prophet actually did not want to leave the city of Makkah because he loved the city so much, but he was forced to leave because the people of the city of Makkah were expelled. The Hadith shows that the Prophet was a person who upheld the value of nationalism and had great love for his country.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara khusus mengenai nasionalisme bangsa dalam perspektif Hadits Imam Bukhari, Ibnu Hibban dan Tirmidzi. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitis dan mengaplikasikan pendekatan kualitatif, serta menggunakan berbagai referensi yang relevan sebagai sumber data. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi literatur yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama pertama yang merealisasikan konsep kewarganegaraan termasuk juga nasionalisme. Anggapan bahwa Islam tidak kompatibel dengan nasionalisme dan nilai nasionalisme tidak memiliki landasan dalam agama Islam baik di dalam Al Qur’an ataupun Al Hadits itu tidak tepat. Menurut Hadits-Hadits yang telah diteliti menunjukkan bahwa Rasulullah sangatlah menjunjung nilai nasionalisme, dijelaskan bahwa ketika Rasulullah kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. Dalam Hadits lainnya dikatakan bahwa bukti kecintaan Rasulullah ketika beliau di paksa meninggalkan kota Makkah Rasulullah sebenarnya tidak ingin meninggalkan kota Makkah karena beliau begitu mencintai kota tersebut akan tetapi beliau terpaksa pergi karena di usir oleh masyarakat kota Makkah. Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah merupakan orang yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme serta kecintaan terhadap negerinya begitu besar.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Qaththan, S. M. (2005). Pengantar Studi Ilmu Hadits. Pustaka Al-Kautsar.
Ar- Razi. (n.d.). Mafatihul-Ghaib Al-Musamma Bi Tafsir Al-Kabir. Maktabah-Syamilah Jilid X.
Azman, A. (2017). NASIONALISME DALAM ISLAM. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 6(2), 266–275. https://doi.org/10.24252/ad.v6i2.4881
Bakry, N. M. (2010). Pendidikan Pancasila. Pustaka Pelajar.
Basya, A. F. (2015). Sumbangan Keilmuan Islam Pada Dunia. Pustaka Al-Kautsar.
Chamim, A. I. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan; Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Chotib. (2007). Sikap Nasionalisme. Bumi Citra.
Darmalaksana, W., Pahala, L., & Soetari, E. (2017). Kontroversi Hadis sebagai Sumber Hukum Islam. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(2), 245–258. https://doi.org/10.15575/jw.v2i2.1770
Faturochman, & Kusumawardani, A. (2004). Nasionalisme. Buletin Psikologi, 12(2).
Federspiel, H. M., Arifin, T., & Hidayat, R. T. (1996). Kajian Al-Quran Di Indonesia: Dari Mahmud Yunus Hingga Quraish Shihab. Mizan.
Hamid, A. (2018). Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Penguatan Nasionalisme Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol 15 No. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/jpai.2018.151-02
Hefner, R. W., & Islam, C. (2000). Muslim and Democratization in Indonesia. Princeton University Press.
M. Nasir. (2021). Agama dan negara dalam perspektif Islam.
Mufaizin. (2019). NASIONALISME DALAM PERSPEKTIF ALQURAN DAN HADITS. Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 5(1), 40–56. https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v5i1.3396
Mugiyono, M. (2014). RELASI NASIONALISME DAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEBANGKITAN DUNIA ISLAM GLOBAL. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 15(2), 97–115. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/492
Mursidin, M. (2019). PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS NASIONALISME. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 566–576. https://doi.org/10.29313/tjpi.v8i1.4515
Nabawiyah, S. (2003). Shafiyurrahman Al Mubarakfury. Pustaka Al-Kautsar.
Said Agil Siradj. (2015). Nasionalisme Islam Nusantara. Pustaka Ciganjur.
Saiffuddin, S., & Nasir, M. (2020). Cinta Tanah Air Dan Nasionalisme Perspektif Hadist. Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Hadist, 3(1), 98–109. https://doi.org/https://doi.org/10.35132/albayan.v3i1.219
Sartika, I. I. (2017). Pendidikan karakter sebagai upaya revitalisasi jati diri bangsa. Jurnal Pendidikan Uniga, 8(1), 54–85. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.52434/jp.v8i1.71
Shomad, B. A., Abdullah, F., Alamsyah, Y. A., Muslimin, E., Julaeha, S., & Suhartini, A. (2013). Piagam Madinah Dan Resolusi Konflik. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 2(2), 120–141. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/ajsla.v8i2.586
T. Arifin. (2014). Ulumul Hadits. Sunan Gunung Djati Press dan Civic Education Center (CEC).
T. Arifin. (2016). Antropologi Hukum Islam. Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan Gunung Djati.
Tim Bahtsul Masail HIMASAL. (2018). Fikih kebangsaan: merajut kebersamaan di tengah kebhinnekaan. Lirboyo Press.
Yatim, B. (1999). Soekarno, Islam, dan nasionalisme. Logos Wacana Ilmu.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jpi.v2i2.14188
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Suci Emilia Fitriani, Tajul Arifin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Redaksi Junal Pemikiran Islam (JPI): Gedung Fakultas Ushuluddin Lantai 1, Program Studi Aqidan dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry. Jln. Lingkar Kampus, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7551295. eMail: jpi@ar-raniry.ac.id
This work is licensed under a Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0).