Pengaruh Metode Elektrokoagulasi Dalam Mendapatkan Air Bersih
Abstract
Kajian tentang pengaruh metode elektrokoagulasi dalam mendapat air bersih menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Kesederhanaan dalam proses perlakuan dan waktu pemisahan partikel yang relatif singkat telah menjadikan metode tersebut pilihan dalam kajian ini. Dalam melihat pengaruh metode ini, telah divariasikan nilai tegangan listrik yang dimulai dari 0 V, 5 V, 10 V, 15 V dan 20 V. Data penelitian didapatkan melalui uji turbiditas menggunakan TDS, waktu pemisahan partikel dan nilai asam-basa nya sampel air dengan kertas lakmus. Sampel air yang dipakai adalah air cucian pakaian yang sudah diberi perlakuan hampir 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai turbiditas air menurun hingga mencapai nilai standar KEMENKES dengan peningkatan nilai tegangan listrik. Waktu pemisahan partikel semakin cepat saat tegangan semakin besar dan nilai asam basa sampel air menunjukkan pH netral. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode elektrokoagulasi dapat menjadi salah satu cara yang bisa dipilih dalam menghasilkan air bersih.
Keywords
Metode elektrokoagulasi, tegangan listrik, air bersih
References
NN.1998. Guidelines for drinking water quality. Vol. 2.Belgium: World Health Organization.
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/KEMENKES/PER/IX/1990.
Pramusinto, K., dan suryono. 2016.
. Jurnal Youngster physics Vol. 5 No 4 Hal. 203 – 210.
Suripin. 2004. . Yogyakarta: Audi.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/p-jpft.v4i2.7444
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
OFFICE:
Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Jalan Syeikh Abdul Rauf, Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh, 23111. email: jurnal.phi@ar-raniry.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License