Pergerseran Nilai-Nilai Religius: Tantangan dan Harapan dalam Perubahan Sosial
Abstract
Abstract: The existence of science and rapid development of technology is truly amazing. It does not only serve as the tools for human life, but gradually turns into human purposes. It does not only affect the process of social and cultural growth, but even creates a culture of technology. In the face of such situation people start talking about the arrival of today's modern life crisis. This crisis occurs when the structure of social life is no longer able to give the solution as expected to ensure the preservation of the life system itself. This means that the crisis is defined as a disturbance in the integrity. However, because science is important to human life, this crisis needs to be solved. In developing science by utilizing advances in technology amid this development era, religious, cultural and scientific awareness need to be triggered and grown concurrently. Religious awareness does not mean seceding from the advance of science and technology, but religion puts science and technology as a tool, a mean and not an end.
Abstrak: Eksistensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat benar-benar mengagumkan. Ia bukan saja memiliki fungsi sebagai alat untuk kehidupan manusia, tetapi lambat laun berubah menjadi tujuan manusia. Ia bukan saja mempengaruhi proses pertumbuhan sosial budaya, tetapi bahkan menciptakan kebudayaan teknologi. Dalam menghadapi situasi demikian itulah orang mulai bicara datangnya krisis kehidupan modern dewasa ini. Krisis terjadi apabila struktur kehidupan sosial tidak mampu lagi memberikan pemecahan seperti yang diharapkan untuk menjamin kelestarian sistem kehidupan itu sendiri. Ini berarti krisis diartikan sebagai adanya gangguan dalam integritas itu. Tetapi, karena ilmu pengetahuan penting dalam kehidupan manusia, maka krisis ini tentu harus di atasi. Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan memanfaatkan kemajuan teknologi pada masa pembangunan ini, kesadaran religius, budaya dan ilmiah perlu ditanamkan dan ditumbuhkan secara bersama-sama. Kesadaran religius tidak berarti memisahkan diri dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi agama menempatkan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sebagai alat, sarana dan bukan tujuan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Hasan An-Nadwiy, Ma- Dza Khasiral Alam bi Inkhithath Al-Muslimin, Kuwait: Dar Al-Qalam, 1977
Abdul Majid, Akhmad Kamal, At-Tajdid Wal Fikrussiayasi Al- Islamy, Manhajan Wa Tathbiqon, Makalah Seminar Pemikiran Islam menghadapi Sistem Dunia Baru, Kuwait University, 1981
Amin Abdullah, Studi Agama: Normativitas atau Historisitas, Cet .I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Berger, P , Facing Up to Modernity, Excursions In Society Politics and Region Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, Cet. 1, Jakarta Selatan : Lanta bora Press, 2005
Muliadi Kurdi, Islam Esensial, Cet.1, Banda Aceh : NASA, 2013
Muhammad Tholhah Hasan, Prospek Islam Dalam Mengadapi Tantangan Zaman, Cet. Ke-V, Jakarta : Lantabora Press, 2005
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, Cet. 11, Jakarta : Lantabora Press, 2005
Mukti Ali, Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini, Cet. 1, Jakarta : Rajawali, 1981
Syarifuddin Jurdi, Sosiologi Islam Elaborasi Pemikiran Sosial Ibn Khaldun, Cet. 1, Yogyakarta : Bidang Akademik Sunan Kalijaga, 2008
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v17i2.3991
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Nurdinah Muhammad
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
SUBSTANTIA: JURNAL ILMU-ILMU USHULUDDIN
DITERBIKAN OLEH:
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) AR-RANIRY BANDA ACEH, ACEH INDONESIA
ALAMAT REDAKSI:
Gedung Fakultas Ushuluddin Lantai II, Fakultas Ushuluddin, UIN Ar-Raniry, Jln. Lingkar Kampus, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7551295. eMail: substantia.adm@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.