GALA DAN RAHN: ANALISIS KORELASI DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Azharsyah Ibrahim

Abstract


Gala is a term used by the society of Aceh, "a formal Islamic state in Indonesia” referring to an economic transaction similar to the concept of the pawn in Western. The concept has long been practiced in society and left many unsolved problems. Lately, academic scholars have questioned the implementation of the concept. Although it has roots in Islam, some scholars suspect that the concept has been misguiding in its practices. This paper intends to analyze the implementation of the Gala concept in Acehnese society through their economic transactions. It also aims to make a comparison to an Islamic economic’s concept known as Rahn. The primary data is mainly gathered through observation in the length of 5 years in the selected areas in Aceh. To support the data, an in-depth interview technique with relevant people was also used. In addition, the secondary data from journal’s articles, books, and other related literature were also utilized. Data were analyzed using content and comparative analysis. The findings show that the basic purpose of Gala in the Acehnese society is relevant to the Rahn scheme. At the implementation level, however, the concept is closely related to the interest lending scheme which is considered as riba (usury) in Islam. Consequently, the balanced economy as one of the core concepts in the Islamic economic is not achieved. It is reflected from the continuance benefits gaining for one party while another party gaining nothing except the core objects which have to be repaid. In Islam, the principal meaning of Rahn is helping each other among Islamic society (ummah). Thus, it is prohibited of gaining any material benefit which leads to riba practices. Finally, this article suggests the related parties return to the core concept of the Gala which is actually the same as Rahn, or else they should abandon it to avoid harming the ummah. ========================================================================================================

Gala adalah salah satu dari sekian banyak bentuk praktik ekonomi yang berkembang dalam masyarakat Aceh sejak lama. Konsep tersebut pada dasarnya tercipta dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Aceh dalam kehidupan sehari-hari sejak lama. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis implementasi konsep Gala yang dipraktikkan masyarakat Aceh dalam transaksi-transaksi ekonomi dari sudut pandang ekonomi Islam yang menggunakan skema Rahn. Data utama artikel ini diperoleh dari hasil observasi penulis selama beberapa tahun di daerah-daerah yang melakukan praktik Gala dalam beberapa transaksi ekonominya sehari-hari. Selain itu, untuk mendukung hasil observasi, in-depth interview dengan para pihak yang terlibat juga dilakukan. Untuk memperkuat temuan lapangan, penulis juga melakukan kajian literatur terhadap hal-hal yang berkaitan dengan praktik Gala. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan content dan comparative analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Gala dalam masyarakat Aceh pada dasarnya relevan dengan skema Rahn (gadai), akan tetapi pada tahap implementasi masih sarat dengan unsur riba dimana balanced-economy tidak terjadi. Hal ini terlihat dari adanya pengambilan manfaat oleh pihak tertentu yang mengakibatkan tertindasnya satu pihak oleh pihak lainnya. Dalam ekonomi Islam, konsep dasar gadai adalah tolong menolong sehingga tidak dihalalkan mengambil manfaat sebagai efek dari tolong menolong tadi. Pengambilan manfaat ini dapat menjerumuskan transaksi tersebut ke dalam riba. Artikel ini merekomendasikan pihak-pihak berwenang untuk melakukan banyak sosialisasi dengan melibatkan semua para tokoh masyarakat untuk meluruskan kembali praktik Gala sesuai dengan konsep ekonomi dalam ajaran Islam.


Keywords


Gala; Islamic Economic; Rahn; Gadai

Full Text:

PDF

References


al-BukhÄrÄ«, AbÅ« ‘Abd AllÄh Muḥammad ibn IsmÄ‘īl. (1997). Sahih Al-BukhÄrÄ« (Muhammad Muhsin Khan, Trans. Vol. 3). Riyadh, Saudi Arabia: Maktaba Dar-us-Salam.

Antonio, M. Syafi'i. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Pers.

Chalil, Zaki Fuad. (2008). Horizon Ekonomi Syariah: Pemenuhan Kebutuhan Dan Distribusi Pendapatan. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Chaudhry, Muhammad Sharif (1999). Fundamentals of Islamic Economic System. Lahore, Pakistan: Burhan Education and Welfare Trust.

Haroen, Nasrun. (2007). Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Kurdi, Muliadi. (2009 ). Aceh Di Mata Sejarawan. Banda Aceh: Banda Aceh.

Mahmud, Syamsuddin. (2008). Produktivitas Kerja Dan Distribusi Kekayaan Dalam Sistem Ekonomi Masyarakat Aceh: Pendekatan Sosio-Kultural In Zaki Fuad Chalil (Ed.), Pengantar Buku “Horizon Ekonomi Syariah: Pemenuhan Kebutuhan Dan Distribusiâ€. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Noble Quran. (1999). (Muhammad Muhsin Khan, Al-Hilali Khan, & Muhammad Taqi-ud-Din, Trans. Vol. 978).

Sabiq, M. Sayyid. (2011). Fiqh Sunnah (Cet. III Terj. Mujahidin Muhayan, Trans. Vol. 5). Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Saleh, Fauzi. (2011, 20 May). Mawah, Opini. Serambi Indonesia, p. 12.

Suhendi, Hendi. (2005). Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syafei, Rachmat. (2001). Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia.

Unsyiah, Fakultas Hukum. (2001). Inventarisasi Hukum Adat Dan Adat Provinsi Aceh Darussalam, Kerjasama Dengan Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh: Fakultas Hukum Unsyiah.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/share.v1i1.716

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 SHARE Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.