DAKWAH DAN METODE PENGUATANNYA DI TENGAH ARUS GLOBALISASI MAYARAKAT MILLENIAL
DOI:
https://doi.org/10.22373/taujih.v6i1.18846Keywords:
Dakwah, Metode dan Penguatan Masyarakat MillenialAbstract
Dalam perspektif pembangunan era millennial sekarang ini, dakwah dengan metode yang dipakai mestinya tidak lagi dipandang sebagai sebuah sikap yang subjektif, namun lebih mengarah kepada sikap kritis, yang kemudian mewadahi atas pembentukan asumsi-asumsi baru untuk dikembangkan. Pengembangan ini memerlukan langkah dan strategi secara konstektual dan dikonstruk berdasarkan realitas kehidupan umat. Untuk itu, dakwah adalah tali-hubung dengan tetap menawarkan dialektis-komunikatif. Artinya, pengetahuan dan pengalaman da'i harus bisa mengetahui gejala-gejala yang patut diberikan kepada masyarakat.References
A. Fauzie Nurdin, “Peranan Pemimpin Agama dan Modernisasi dalam Pembangunan”, dalam Abdurrahman, dkk. (ed.) Agama dan Masyarakat, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 1993
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka al Husna, 1983
Bustanuddin Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia; Pengantar Antropologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006
Bassan Tibi, [terj.,] Misbah Zulfa Ellizabet, Zainul Abas, Islam Kebudayaan dan Perubahan Sosial, Yogyakrta: Tiara Wacana, 1999
Depertemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1989
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rahmat, Komunikasi Antar Budaya; Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang Berbeda Budaya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990
David Kaplan dan Albert A. Manners, [peng.,] P.M. Laksono, Teori Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999
Effat Al-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam, Bandung: Pustaka, 1986
Fred. R. Von der Mohden, “Islam dan Negara di Indonesia dan Malasyia” dalam bukunya Harun Nasution & Azyumardi Azra, Perkembangan Modern Dalam Islam, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985
George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern [terj.,] Alimandan, dari judul aslinya Modern Sociological Theory, edisi Ke-6, Jakarta: Kencana, 2004
Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam; Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung: Diponegoro, 1992
Hasan Shadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1983
Heru Nugroho, “Kritik Habermas Terhadap Postmodernisme dan Relevansinya bagi Pemahaman Pembangunan”, [peng.,] Mohtar Mas’oed, Kritik Sosial Dalam Wacana Pembangunan, Yogyakarta: UII-Press, 1997
Ignas Kleden, Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan, Jakarta: LP3ES, 1987
Jalaluddin Rahmat, Ilmu Dakwah dan Kaitannya dengan Ilmu-ilmu Lainnya, Semarang: Seminar, 1990
Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, Bandung: Mizan, 1991
_______, Muslim Tanpa Mesjid; Esai-esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan, 2001
M. Natsir, Capita Selecta, Bandung: N.V. W. van Hoeven, Tanpa Tahun
Muhammad Quthub, Sistem Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma’rif, 1984
M. Solly Lubis, Umat Islam Dalam Globalisasi, Jakarta: Insani Press, 1997
M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci, Jakarta: Paramadina, 1996
Onong Uchjana, Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 1989
S. Takdir Alisjahbana, Antropologi Baru; Nilai-nilai Sebagai Tenaga Integrasi dalam Pribadi, Masyarakat dan Kebudayaan, Jakarta: Dian Rakyat, 1966
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali, 1982
Suyuthi Pulungan, Universalisme Islam, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002
Syamsuddin Arif, “Sains di Dunia Islam: Telaah Historis-Sosiologis”, Islamia, “Membangun Peradaban Islam dari Dewesternisasi Kepada Islamisasi Ilmu Pengetahuan”, Thn I No. 6, Juli-September 2005
Suma Riella Rusdiarti, “Bahasa, Pertarungan Simbolik dan Kekuasaan”, Basis, No. 11-12, Tahun Ke-52, November-Desember 2003
Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas, seri terjemahan, Bandung: Mizan, 1998