KEBERAGAMAN PADA KELOMPOK PENGGEMAR K-POP DI INDONESIA
Abstract
Hallyu or Korean cultural wave has become a cultural force in Asia and began to export its cultural products widely to the Middle East, Europe, South America, Africa and North America. Korean pop music or better known as K-pop has now succeeded in placing it self in the global market and producing a new musical sensation. K-pop has the characteristics of music that can provide its own pleasure for the audience, so that this type of music is increasingly favored and consumed by many people regardless of gender or age range. Individuals in early adulthood tend to have a strong attraction to celebrities in their lives, such as pop idols, movie stars, and the like. This will eventually give rise to fan groups who are the most visible part of the audience of cultural texts and practices dominated by people in early adulthood. Fan groups that appear in K-pop culture are called K-popers (K-pop Lovers) or the K-pop community who hunts for all information about their favorite K-pop idols such as groups of singers and Korean music groups commonly referred to as Boy Bands and Girlbands. This study aims to determine the process of forming social groups and how the phenomenon of K-pop fan groups in the process of group formation is viewed from the point of view of social psychology. The method used in this research is to use a literacy study method or commonly referred to as a literature study, where the data obtained are sourced from recording and processing the research data obtained.
Abstrak
Hallyu atau gelombang budaya korea telah menjadi kekuatan budaya di Asia dan mulai mengekspor produk budayanya secara luas hingga ke Timur Tengah, Eropa, Amerika Selatan, Afrika dan Amerika Utara. Musik pop Korea atau lebih dikenal sebagai K-pop kini berhasil menempatkan diri di pasar global dan menghasilkan sensasi musik yang baru. K-pop memiliki ciri khas musik yang dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi para penikmatnya, sehingga jenis musik tersebut semakin digemari dan dikonsumsi oleh banyak orang tanpa membedakan jenis kelamin maupun rentang usia. Individu pada masa dewasa awal cenderung memiliki ketertarikan yang kuat terhadap selebritas dalam kehidupannya, seperti idola pop, bintang film, dan semacamnya. Hal ini pada akhirnya akan memunculkan kelompok penggemar yang merupakan bagian paling tampak dari khalayak teks dan praktik budaya yang didominasi oleh orang-orang pada tahap dewasa awal. Kelompok penggemar yang muncul dalam budaya K-pop disebut dengan K-popers (K-pop Lovers) atau komunitas K-pop yang berburu segala informasi tentang idola K-pop yang disukainya seperti kelompok penyanyi dan grup musik Korea yang biasa disebut dengan Boy Band dan Girl Band. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan kelompok sosial dan bagaimana fenomena kelompok penggemar K-pop dalam proses pembentukan kelompok yang dirtinjau dari sudut pandang ilmu psikologi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode studi literasi atau biasa disebut juga sebagai studi kepustakaan, dimana data yang diperoleh bersumber dari mencatat dan mengolah data penelitian yang didapatkan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Boon, S. D., & Lomore, C. D. (2001). Admirer-Celebrity Relationships among Young Adults. International Communication Association, 27(3), 432–465.
Choi Sungmin. (2019). BTS Heat Feel the Euphoria and Get Fever. Histeria.
Hakim, A. R., & dkk. (2021). Pembentukan Identitas Diri pada K-popers The Building of Self-Identity on K-popers. Motiva: Jurnal Psikologi, 4(1), 18–31.
Jacobus Ranjabar. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Ghalia Indonesia.
JawaPos.com. (2019). Makin Populer, Tahun 2018 Ada 89 Juta Penggemar Korea di Seluruh Dunia.
Muhammad. (2020). Hubungan Agama dan Budaya Pada Masyarakat Gampong Kereumbok Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Volume 22.
Nuranisa, C. (2015). Pembentukan Identitas Penggemar Melalui Media Baru. CommLine, 6(2), 177–196.
Prayetno, N. S. (2021). TRADISI PEUSIJUEK SEBAGAI SARANA MEDIASI DITENGAH SYARIAT ISLAM DI ACEH. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(2), 172. https://doi.org/10.22373/arj.v1i2.10727
Rena, E. (2017). Komunitas K-Popers Pekanbaru (Studi Tentang Pembentukan Kelompok Sosial). Jom FISIP, 4(2), 1–15.
Triadanti, N. (2019). Jadi Gaya Hidup, Benarkah Fans KPop Kaya Raya atau Cuma Modal Kuota?
Wardani, C. P. (2015). Fungsi Komunitas K-Pop sebagai Wadah Penggemarnya Studi Deskriptif pada Komunitas Elf (Ever Lasting Friends) Surabaya di Surabaya. Universitas Airlangga.
WowKeren.com. (2019). Inilah 10 negara dengan k-pop stan terbesar tahun 2019 berdasarkan data youtube, ada Indonesia?
Yuanita & Sari. (2012). Korean Wave: Dari K-Pop Hingga Tampil Gaya Ala Korea. Ideaa Terra Media Pustaka.
Zahra, S. (2019). Penggemar Budaya K-Pop (Studi Mengenai Ideologi Penggemar Budaya K-Pop pada Fandom iKONIC di Kota Surabaya). Universitas Airlangga.
Zed, M. (2014). Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/arj.v2i2.12194
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Muslim Hidayat, Jihan Nurrizki Ahmadiyati, Ratna Sulistiyani, Lukluk Chaeratunnisya Vebryana, Yumna Azzahra, Nursyahdina Al-Rahmah Bobihu, Luluk Maknuna
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEX BY:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License