POPULASI BURUNG RANGKONG BADAK (Buceros rhinoceros) DI EKOSISTEM TAHURA POCUT MEURAH INTAN PROVINSI ACEH
DOI:
https://doi.org/10.22373/biotik.v6i1.4038Keywords:
Kepadatan Populasi, Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Tahura Pocut Meurah Intan.Abstract
Burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) merupakan salah satu spesies burung dari familia Bucerotidae yang terdapat di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Provinsi Aceh. Tingginya laju deforestasi habitat dan pembukaan lahan di kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan akan memberi dampak negatif dan mempercepat penurunan populasi burung rangkong badak. Penelitian tentang “Populasi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) di Ekosistem Tahura Pocut Meurah Intan Provinsi Aceh” dilaksanakan pada bulan November 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode titik hitung yang dikombinasikan dengan transect quadrat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan selama 6 hari mulai dari pukul 06.30 s.d 10.00 WIB, dan dilanjutkan sore hari dari pukul 16.00 s.d. 18.00 WIB. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Analisis data dilakukan dengan menghitung kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) menggunakan formula kepadatan populasi Eisenberg (1981). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan berjumlah 14 individu. Kepadatan populasi rangkong badak (Buceros rhinoceros) di Tahura Pocut Meurah Intan yaitu 1,4 individu/Km2.References
Daud, M., dkk. 2017. Profil KPH Tahura Pocut Meurah Intan. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka
Anonim. 2007. Peranan Pendidikan Konservasi dalam Penyelamatan Hutan di Kawasan Ekosistem Seulawah Aceh Besar. Rencana Kerja: Hutanku Hutanmu Jua, Selamatkan Dia. Cut Meurah Intan. Banda Aceh: Yayasan Masyarakat Penyayang Alam dan Lingkungan Hidup.
Rusmendro, H. 2009. Perbandingan Keanekaragaman Burung pada Pagi dan Sore Hari di Empat Tipe Habitat di wilayah Pengadaran, Jawa Barat (Jurnal Vol.02 No. 1), Jakarta: Fakultas Biologi Universitas Nasional.
Darmawan, M., P. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Beberapa Habitat Di Hutan Lindung Gunung Lumut Kalimantan Timur. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Anonim. 2016. Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Terbakar Apa Penyebabnya. http://www.mongabay.co.id/2016/10/13/taman-hutan-raya-pocut-meurah-intan-terbakar-apa-penyebabnya. Diakses tanggal 13 Oktober 2016.
Biby, C., M. Jones dan S. Marsden. 2000. Tekhnik-tekhnik Ekspedisi Lapangan: Survey Burung. BirdLife International-IP. Bogor.
Kamal, S., Elita Agustina, Zahtarur Rahmi. 2016. Spesies Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Biotik, Volume 4, No. 1, Edisi April 2016 ISSN: 2337-9812, , Hal. 15-32.
Walpole. 1990. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramadia. Indonesia.
Alikodra, H. S. 1986. Pengelolaan Habitat Satwa Liar. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Trainor C, Lesmana D, Gatur A. 2000. Importance of forest in the west side of Timor land-First study of biodiversity and socio-economic information in Timor island of Nusa Tenggara Timur. (Rep. No. 13). PKA/Birdlife International/WWF, Bogor.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.