Makna Ahli Kitab dalam Tafsir Al-Manar

Muslim Djuned, Nazla Mufidah

Abstract


Ahl al-Kitab is a term for those who believe and adhere to a religion that has a holy book that comes from Allah other than the Qur'an. In understanding the designation of the people of the book in the Qur'an, the scholars agree that they are Jews and Christians. However, they differ in terms of the scope of the meaning of the people of the book, some say that the people of the book are Jews and Christians of the descendants of the Children of Israel only, while others say that the people of the book are Jews and Christians whenever and wherever they are. This discussion will be examined using the maudhu'i method, in the form of library research, with descriptive data analysis. Based on the results of the study, the authors found the disclosure of the word expert in the book in the Qur'an as many as 11 forms, can be grouped as follows; first, the direct disclosure of the scribes; second, the same disclosure with the scribes; third, disclosure that is directed to the people of the book. Regarding the meaning of the people of the book, Rashid Rida agrees with the number of scholars, it's just that his opinion about the scope of the people of the book is wider than the previous scholars. In Tafsir al-Manar, the scope of the people of the book is not only limited to Judaism and Christianity but also includes other religions such as the Magi, Shabi'in, idol worshipers in India, China, and anyone who is similar to them. According to him, all these religions can be included in the scope of the people of the book because initially all religions adhered to monotheism.

 

Ahli kitab adalah sebutan bagi yang mempercayai dan berpegang pada agama yang memiliki kitab suci yang berasal dari Allah selain al-Qur'an. Dalam memahami sebutan ahli kitab dalam al-Qur'an, para ulama sepakat bahwa mereka adalah Yahudi dan Nasrani. Namun mereka berbeda dalam hal cakupan makna ahli kitab, sebagian mengatakan ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani keturunan Bani Israil saja, sementara yang lain mengatakan bahwa ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani kapan pun dan di manapun mereka berada. Pembahasan ini akan diteliti menggunakan metode maudhu’i, berupa riset kepustakaan, dengan analisis data deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan pengungkapan kata ahli kitab dalam al-Qur'an sebanyak 11 bentuk, dapat dikelompokkan sebagai berikut; pertama, pengungkapan ahli kitab secara langsung; kedua, pengungkapan yang sama dengan ahli kitab; ketiga, pengungkapan yang tertuju kepada ahli kitab. Mengenai makna ahli kitab, Rasyid Ridha sepakat dengan jumhur ulama, hanya saja pendapatnya tentang cakupan ahli kitab lebih luas dari ulama sebelumnya. Dalam Tafsir al-Manar, cakupan ahli kitab tidak hanya sebatas Yahudi dan Nasrani, tetapi juga mencakup agama-agama lain seperti Majusi, Shabi'in, penyembah berhala di India, Cina dan siapa saja yang serupa dengan mereka. Menurutnya, semua agama tersebut bisa dimasukkan dalam cakupan ahli kitab karena pada awalnya semua agama menganut tauhid.


Keywords


Ahli Kitab, Tafsir al-Manar, Al-Qur'an

Full Text:

PDF

References


Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Syamil Cipta Media, 2005.

Em. Ratu Aprilia Senja Zulfajri. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. t.tp: Aneka Ilmu, 2008.

Hamka. Tafsir al-Azhar. Jakarta: Panjimas, 2000.

Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam. Cet. 19. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Ibnu Katsir. Tafsir Ibnu Katsir. Terj. M. Abdul Ghoffar E.M. Jilid 3. Juz. 6-9, Bogor: Pustaka Imam Al-Syafi’i, 2006.

Jalal al-Din al-Suyuthi. Al-Itqan fi Ulum al-Quran. Jilid 2. Beirut: Dar al-Fikr, 1399 H/ 1979.

Manna’ Khalil al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an. Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2009.

Muhammad Fuad ‘Abdul Baqi. Mu’jam Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim, Mesir: Darul Kutub, t.th.

Muhammad Ghalib. Ahl al-Kitab: Makna dan Cakupannya. Jakarta: Paramadina, 1998.

M. Quraish Shihab. Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i. Bandung: Pustaka Mizan, 2005.

______. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

______. Studi Kritis Tafsir al-Manar Karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Cet 1. Bandung: Pustaka Hidayah, 1994.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Rif’at Syauqi Nawawi. Rasionalitas Tafsir Muhammad Abduh: Kajian Masalah Akidah dan Ibadah. Jakarta: Paramadina, 2002.

Rosihan Anwar. Samudera al-Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.

Al-Syafi’i. Al-Umm (Buku Induk). Kuala Lumpur: Victory Agencie, 1989.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/tafse.v1i1.8065

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Muslim Djuned, Nazla Mufidah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

INDEX BY:






Journal Secretariat
:
Al-Qur'an and Tafsir Department, 1st Floor, Faculty of Ushuluddin and Philosophy, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Indonesia. Jln. Syeikh Abdul Rauf, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Indonesia. Post Code: 
23111.
Email:
 tafse@ar-raniry.ac.id

TAFSE: Journal of Qur’anic Studies, e-ISSN: 2775-5339, p-ISSN: 2620-4185