Peran ulu al-albab dalam al-Amr bi al-Ma’ruf wa al-Nahy ‘an al-Munkar menurut Al-Qur’an
Abstract
Ulu al-albab is basically a human being who is able to catch and take lessons from the signs of Allah's greatness and feel His presence. In the Indonesian vocabulary, this understanding has the same meaning as an intelligent person, usually used with the term intellectual or intellectual. From the explanation of the verses of the Qur'an, it can be seen that the ulu al-albab is a human being who has received Allah's guidance. As a chosen human being, ulu al-albab certainly has higher religious and moral responsibilities than ordinary humans. The responsibilities in question include the obligation to uphold al-amr bi al-ma'ruf wa al-nahy 'an al-munkar as a whole among mankind.
Ulu al-albab pada dasarnya adalah manusia yang mampu menangkap dan mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah serta merasakan keberadaan-Nya. Dalam perbendaharaan Bahasa Indonesia, pengertian ini sama maknanya dengan orang yang berakal biasa digunakan dengan istilah intelektual atau cendikiawan. Dari penjelasan ayat-ayat al-Qur’an, terlihat bahwa ulu al-albab merupakan manusia yang telah memperoleh hidayah Allah. Sebagai manusia pilihan, ulu al-albab tentu mempunyai tanggung jawab agama dan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan manusia biasa. Tanggung jawab yang dimaksud di antaranya kewajiban menegakkan al-amr bi al-ma’ruf wa al-nahy ‘an al-munkar secara menyeluruh di kalangan umat manusia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawy. Riyadh al-Shalihin. Terj. Salim Bahresi. Bandung: al-Ma’arif, 1981.
Arifuddin Ahmad. Memahami Hadis Nabi. Cet. 1. Jakarta: Renaisans, 2005.
Hamka. Tafsir Al-Azhar. Juz 4. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
Harun Yahya. Konsep-konsep Dasar di dalam al-Qur’an. Terj. Tri J. Setiadi. Jakarta: IPTAQ Media, 2004.
M. Dawam Raharjo. Ensiklopedi al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 1996.
M. Quraish Shihab. Tafsir al-Mishbah. Volume 3. Jakarta: Lentera Hati, 2001.
Muhammad Fuad Abd. al-Baqiy. Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr, 1999.
M Dahlan Y. Al-Bary dan L. Lya Sofyan Yacub. Kamus Induk Istilah Ilmiyah. Surabaya: Target Press, 2003.
Toshihiko Izutsu. Konsep-konsep Etika Religius dalam al-Qur’an. Terj. Agus Fahri Husein, dkk. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993.
Yusuf Qardhawi. Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan. Terj. Abdul Hayyi al-Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani Pres, 2001.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/tafse.v2i1.8071
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Mira Fauziah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
INDEX BY:
Journal Secretariat:
Al-Qur'an and Tafsir Department, 1st Floor, Faculty of Ushuluddin and Philosophy, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Indonesia. Jln. Syeikh Abdul Rauf, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Indonesia. Post Code: 23111.
Email: tafse@ar-raniry.ac.id
TAFSE: Journal of Qur’anic Studies, e-ISSN: 2775-5339, p-ISSN: 2620-4185