Kritik kontekstualisasi Pemahaman Hadis M. Syuhudi Ismail

Idris Siregar

Abstract


Hierarchically, hadith is the source of the second law after the Holy Quran because it serves as al-bayan (explanatory) to the laws contained in the Holy Quran. In understanding hadith, one must know the condition of sanad and matan. Except, it must also know the circumstances that were happening when the hadith was issued (background), and then also need to know about the properties of hadith, whether universal, temporal or local. All that is needed to get a proper understanding of the hadith. One of the Indonesian scholars who always analyze the function of the prophet is M. Syuhudi Ismail in his book Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal. In this case, I see there are some hadiths that are less precise with the analysis of M. Syuhudi Ismail's context, such as women's issues regarding becoming head of state or President. Therefore I want to criticize it contextually.

 

Secara hierarkis, hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an karena berfungsi sebagai al-bayan (penjelas) terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur'an. Dalam memahami hadits, harus diketahui kondisi sanad dan matan, selain itu juga harus dipahami keadaan yang terjadi pada saat hadits itu disabdakan, perlu juga mengetahui sifat-sifat hadis, baik yang bersifat universal, temporal maupun lokal. Semua itu diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang hadis. Salah satu ulama Indonesia yang selalu mengkaji fungsi Nabi adalah M. Syuhudi Ismail dalam bukunya Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal dan Lokal. Dalam hal ini penulis melihat ada beberapa hadis yang kurang tepat dengan analisis kontekstual M. Syuhudi Ismail, seperti isu perempuan menjadi kepala negara atau Presiden. Oleh karena itu penulis ingin melakukan kritik terhadap persoalan tersebut.


Keywords


Kritik, Kontekstualisasi, Hadis, M. Syuhudi Ismail

Full Text:

PDF

References


Abdul Wahhab Khallaf. Ilmu Ushul Fiqih. Terj. Moh. Zuhri dan Ahmad Qarib. Semarang: Dina Utama, 2014.

Abdurrahman as-Sa’di. Qawa’id al-Hisan. Medan: al-Jamiah as-Sunah, 1435 H.

Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad. Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an. Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyah, t.th.

Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Hanbal. Musnad Ahmad bin Hanbal. Beirut: al-Maktabah al-Islami, 1978.

Abu al-Fadhl Jalal al-Din Abd. al-Rahman al-Suyuti. Asbab al-Wurud al-Hadits. Jakarta: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2012.

Abu Isa Muhammad bin Isa al-Turmudzi. Sunan al-Turmudzi. Beirut: Dar al-Fikr, 1980.

Abu Muhammad bin Shalih bin Hazbullah. Mencukur Jenggot dan Isbal. Jakarta: Pustaka Ibn Umar, 2015.

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi. Membela Hadis Nabi. Bogor: Media Tarbiyah, 2012.

Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani. Fath al-Bari. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Ahmad Mushthafa al-Maraghi. Tafsir al-Maraghi. Semarang: Toha Putra, 1998.

Arifuddin Ahmad. M. Syuhudi Ismail Paradigma Baru dalam Memahami Hadis Nabi. Jakarta: Insan Cemerlang, t.th.

Al-Bukhari. Shahih al-Bukhari. Beirut: Dar al-Fikr, 1981.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Muslim bin al-Hajjaj al-Naisaburi. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Fikr, 1993.

Muhammad bin Ismail al-Kahlani al-Shan’ani. Subul al-Salam Syarh Bulugh al-Maram min Adillah al-Ahkam. Bandung: Dahlan, t.th.

Muhammad Faisal Hamdani. Metode Hermeneutika M. Syahrur dalam Memahami Alquran dan Implikasinya terhadap Penetapan Hukum. Jakarta: Gaung Persada, 2012.

Muhammad al-Mad’u bin Abd. al-Rauf al-Munawi. Faidh al-Qadir. Beirut: Dar al-Ma ‘rifah, 1972.

M. Hasbi ash-Shiddieqy. Koleksi Hadis-hadis Hukum. Bandung: al Ma’arif, 1976.

M. Quraish Syihab. Kata Pengantar dalam Muhammad al-Gazali, Studi Kritis atas Hadis Nabi Saw: Antara Pemahaman Tekstual dan Kontesktual. Cet. 1. Bandung: Mizan, 1991.

------------------. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

M. Syuhudi Ismail. Kaedah Kesahihan Sanad Hadis Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: Bulan Bintang, 1995.

--------------. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan Lokal, Jakarta: Bulan Bintang, 1994.

Al-Nawawi. Shahih Muslim bi Syarh al-Nawawi. Kairo: al-Mathba’ah al-Mishriyyah bi al-Azhar, 1992.

Ramli Abdul Wahid. Kuliah Agama Ilmiah Populer. Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2012.

----------------. Peranan Islam dalam Menghadapi Era Globalisasi Sekuler. Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2014.

W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1984.

Yusuf al-Qaradhawi. Sunnah Rasul: Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban. Cet. 1. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/tafse.v2i1.8075

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Idris Siregar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

INDEX BY:






Journal Secretariat
:
Al-Qur'an and Tafsir Department, 1st Floor, Faculty of Ushuluddin and Philosophy, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Indonesia. Jln. Syeikh Abdul Rauf, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Indonesia. Post Code: 
23111.
Email:
 tafse@ar-raniry.ac.id

TAFSE: Journal of Qur’anic Studies, e-ISSN: 2775-5339, p-ISSN: 2620-4185