Verbalisasi Al-Qur’an: Metode Tafsir Kontekstual Berbasis Kelisanan Al-Qur’an (Studi Qs. Al-baqarah: 256 tentang Pemaksaan Agama)

Muhammad Alwi HS, Iin Parningsih

Abstract


This paper discusses the verbalization of the Quran as a method of understanding the contextual Quran based on orality, with a focus on Surah Al-Baqarah [2]: 256. This method aims to create a mutual understanding among people that have been polarized these days due to different opinions. The verbalization of the Quran has a very strong epistemology in the history of understanding the Quran because it is based on the orality of the Quran, which was the initial and original form of the Quran when it was first revealed to the Prophet Muhammad SAW and spread to the Arab community. Surah Al-Baqarah [2]: 256 was revealed as a response to two utterances spoken in different contexts but essentially share the same illocution, namely a rejection to the coercions of certain religions. This contextual understanding has been verbalized and reflected in Law No. 39 of 1999 concerning Human Rights; Paragraph 1 of Article 28E in the 1945 Constitution of Republic Indonesia; Article 28 I in the 1945 Constitution of Republic Indonesia; Paragraph 2 of Article 29 in the 1945 Constitution of Republic Indonesia – all of which indicate the attempts to reject forced religious conversion in Indonesia.

 

Abstrak

Artikel ini mendiskusikan tentang Verbalisasi Al-Qur’an sebagai metode pemahaman kontekstual Al-Qur’an dengan berbasis kelisanan, yang berfokus pada QS. Al-Baqarah [2]: 256. Metode Verbalisasi Al-Qur’an ini hadir sebagai upaya menghubungkan pemahaman antar berbagai kelompok yang selama ini terkotak-kotakkan. Verbalisasi Al-Qur’an memiliki epistemologi yang sangat kuat dalam tradisi pemahaman Al-Qur’an, hal ini karena Verbalisasi Al-Qur’an berangkat dari kelisanan Al-Qur’an yang merupakan bentuk awal sekaligus jati diri Al-Qur’an ketika pertama kali disampaikan pada era pewahyuan, dari Nabi Muhammad SAW kepada Masyarakat Arab. Dalam kasus QS. Al-Baqarah [2]: 256, ia disampaikan sebagai respon penolakan terhadap keinginan dua lawan tutur dan konteks tuturan yang berbeda, tetapi mengandung pemahaman yang sama, yakni penolakan atas tindakan pemaksaan agama tertentu. Pemahaman yang kontekstual tersebut dapat diverbalisasikan ke dalam bentuk UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, UUD 1945 dalam pasal 28E ayat 1, UU 1945 dalam pasal 28 I, dan UUD 1945 pada pasal 29 ayat (2), yang semuanya adalah upaya penolakan atas tindakan pemaksaan untuk memeluk agama tertentu dalam konteks di Indonesia.


Keywords


Verbalisasi Al-Qur’an, Kelisanan Al-Qur’an, Tafsir Kontekstual, QS. Al-Baqarah [2]: 256, Indonesia

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Amin, “Memaknai Al-Ruju’ ila Al-Qur’an wa Al-Sunnah” dalam Wawan Gunawan Abdul Wahid, dkk, FIkih Kebinnekaan: Pandangan Islam Indonesia tentang Umat, Kewarganegaran, dan Kepimpinan non-Muslim, (Bandung: Mizan Pustaka, 2015).

Al-A’zami, M. M., Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu sampai Kompilasi: Kajian Perbandingan dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, terj Sohirin Solihin, dkk, (Jakarta: Gema Insani, 2005).

Al-Qattan, Manna, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. terj. Anunur Rafiq El-Mazni (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005).

Alvarainstitit.or.id, diakses pada 28 September 2020.

Arkoun, Muhammad, Nalar Islam dan Nalar Moderat: Berbagai Tantangan dan Jalan Baru, terj. Rahayu S. Hidayat (Jakarta: INIS, 1994).

As-Suyuthi, Al-Itqanfi Ulum Al-Qur’an. (Beirut: Muasasah Ar-Risalah, 2007).

______, Asbabun Nuzul, (Beirut: Muassasah Al-Kutb Al-Staqafiyah, 2002).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama RI: balitbangdiklat.kemenag.or.id. diakses pada 28 September 2020.

Badruddin Muhammad bin Abdullah bin Az-Zarkhasy, Al-Burhan fi Ulum Al-Qur’an, (Beirut: Dar Al-Hadis, 2006).

Fadilah, Adi, “Ma’na-cum-Maghza sebagai Pendekatan Kontekstual dalam Perkembangan Wacana Hermeneutika Al-Qur’an di Indonesia” dalam Journal of Qur’an and Hadits Studies, Volume 8 Nomor 1, Januari-Juni 2019.

Fina, Lien Iffah Naf’atu, “Interpretasi Kontekstual Abdullah Saeed: Sebuah Penyempurnaan Terhadap Gagasan Tafsir Fazlur Rahman”, dalam Jurnal Hermeneutik, Volume 9, Nomor 1, 2015.

Hanafi, Hasan, dari Akidah ke Revolusi: Sikap kita Terhadap Tradisi Lama, terj. Asep Usman Ismail, dkk, (Jakarta: Paramadina, 2003).

Hitti, Philip K., History of The Arabs: From the Earliest Timer to the Present, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006).

HR. Bukhari, kitab Permulaan Wahyu, bab Permulaan Wahyu, nomor hadis 3. Lihat juga dalam riwayat Muslim, kitab Iman, bab Permulaan wahyu untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, nomor hadis 231 dasn 232. Dalam Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist.

HR. Muslim, kitab Iman, bab Makna firman Allah "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain", nomor hadis 259 dan 260. Dalam Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist.

HS, Muh. Alwi, “Kelisanan Al-Qur’an dan Karakteristik Pemahamannya (Kajian QS. Al-Kafirun)”, Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2020.

HS, Muhammad Alwi, “Diskursus Kelisanan Al-Qur’an: Membuka Ruang Baru”, dalam Journal of Islamic Studies and Humanities, vol. 4, no. 2, 2020.

HS, Muhammad Alwi, “Relasi Kelisanan Al-Qur’an dan Pancasila dalam Upaya Menjaga dan Mengembangkan Identitas Islam Indonesia”, dalam International Journal Ihya Ulum Al-Din, vol. 21, no. 1, 2020.

HS, Muhammad Alwi, “Verbalisasi Al-Qur’an dan Nilai Pancasila: Legitimasi Surah Al-Maidah/5: 49”, dalam Jurnal Suhuf, vol. 12, no. 2, 2019, hlm. 330.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bebas, diakses pada 28 September 2020.

https://kbbi.web.id/residu.html, diakses pada 18 Agustus 2020.

Khaldun, Ibnu, Muqaddimah Ibn Khaldun, terj. Ahmadie Thoha (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000).

Lufaefi,” Rekonstruksi Jargon Formalisasi Syariat: Upaya Menjaga Persatuan dalam Bingkai Keberagaman”, dalam jurnal Al-Araf, vol. Xiv, no. 1, Januari Juni 2017, hlm. 87.

Manzur, Ibnu, Lisanul ‘Arab. (Beirut: Dar Shadir, tt).

Muhammad, Victor dan Sita Hidriyah, Kerja Sama Internasional Melawan Terorisme, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2019).

Muhsi, Adam, Teologi Konstitusi: Hukum Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama, (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2015).

Mustaqim, Abdul, “Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqashidi sebagai Basis Moderasi Islam”, Pidato Pengukuhan Guru Besar Bidang Ulumul Qur’an, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

______, Al-Tafsir Al-Maqashidi, (Yogyakarta: Idea Press, 2019).

Ong, Walter J., Kelisanan dan Keaksaraan, terj. Rika Iffati, (Yogyakarta: Gading Publishing, 2013).

Rahman, Buddhy Munawar, Membela Kebebasan Beragama, (Jakarta: PUSAD Paramadina, 2015).

Rahman, Fazlur, Islam and Modernitiy: Transformation of an Intellectual Tradition, (Chicago: Chicago University Press, 1982).

______, Islam: Sejarah: Kritik Pemikiran dan Perdaban, terj. M. Irsyad Rafsadie, (Bandung: Mizan, 2017).

Republik Indonesia, Keputusan Presiden mengenai Dekrit Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang tentang Kembali Kepada Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 pada pasal 29 ayat (2).

Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 30, LN No. 165, TLN No. 3886, Tahun 1999, ps. 22 ayat (1) dan (2).

Robinson, Neal, Discovering the Qur’an a Contemporary Approach to a Veiled Text, (Wadhington: Georgetown University Press, 2003).

Saeed, Abdullah, Al-Qur’an Abad 21: Tafsir Kontekstual, terj. Ervan Nurtawab (Bandung: Mizan, 2016).

_______, Interpreting the Qur’an: Towards a Contemporary Approach (New York: Routledge, 2006).

Schoeler, Gregor, The Oral and The Writtern in Early Islam, terj. Uwe Vagelpohl (New York: Routledge, 2006).

_______, The Genesis of Literature in Islam From the Aural to the Read, terj. Shawkat M. Toorawa, (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2009).

Shihab, M. Quraish, Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-ayat Al-Qur’an, (Tangerang: Lentera Hati, 2013).

_______, Membumikan Al-Qur’an,(Bandung: Mizan, 1995).

Simpson, John, Oxford Dictionary, (Oxford: Oxford University Press, 1884).

Sugiyono, Sugeng, Lisan dan Kalam: Kajian Semantik Al-Qur’an, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2009).

Syamsuddin, Sahiron, Hermenutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an (edisi revisi dan pengembangan), (Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2017).

Tibbi, Bassam, Islam dan Islamisme, (Bandung: Mizan, 2016), hlm. 28.

Undang-undang Nomor 1/PNPS/Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.

Vansina, Jan, Tradisi Lisan sebagai Sejarah, terj. Astrid Reza, dkk, (Yogyakarta: Ombak, 2014).

Wahyudi, Yudian, “Kata Pengantar II: Hermeneutika Sebagai Pengganti Ushul Fiqh?” dalam Yudian Wahyudi, Hermeneutika Al-Qur’an? (Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2009).

Yusudian, Hasan, Kalam Jadid: Pendekatan Baru dalam Isu-isu Agama, terj. Ali Passolowangi, (Jakarta Selatan: Sadra International Institute, 2014).

Zaid, Nasr Hamid Abu, Tekstualitas Al-Qur’an: Kritik terhadap Ulumul Qur’an, terj. Khoiron Nahdliyyin (Yogyakarta: LKiS, 2002).

Zwettler, Michael, The Oral Tradition of Classical Arabic Poetry, (Columbus: Ohio State University Press, 1987)




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v22i2.8238

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Muhammad Alwi HS, Iin Parningsih

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

SUBSTANTIA: JURNAL ILMU-ILMU USHULUDDIN 
DITERBIKAN OLEH: 
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) AR-RANIRY BANDA ACEH, ACEH INDONESIA

 

ALAMAT REDAKSI:
Gedung Fakultas Ushuluddin Lantai II, Fakultas Ushuluddin, UIN Ar-Raniry, Jln. Lingkar Kampus, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7551295. eMail: substantia.adm@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.