Pemahaman Hadis tentang Kebolehan Membaca Tahlil bagi Pelaku Dosa Besar melalui Pendekatan Historis

Authors

  • Muhid Muhid Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Nurul Hafizoh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Khotimah Suryani Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

DOI:

https://doi.org/10.22373/substantia.v27i1.31445

Keywords:

Tahlil, Hadis, Dosa Besar, Taubat, Pendekatan Historis

Abstract

This study examines the understanding of hadith regarding the permissibility of reciting tahlil (the declaration of “Laa ilaaha illallah”) for individuals who have committed major sins, using a historical approach. The research focuses on the analysis of authentic hadiths that emphasize the virtue of the tahlil phrase and the opportunity for forgiveness for anyone who sincerely repents, including those who have committed grave transgressions such as adultery or theft. The research method involves a comprehensive literature review, takhrij (critical examination) of hadiths, analysis of classical texts, and limited interviews with hadith experts. The findings indicate that the practice of tahlil is strongly supported by authentic hadiths and historical precedents from the Prophet Muhammad and his companions, demonstrating that this ritual can serve as a valid medium for repentance and supplication, even for those who have committed major sins. Besides its theological foundation, tahlil has also developed as a religious and social tradition among Indonesian Muslims, reinforcing values of inclusivity and spiritual reconciliation. This study affirms that Islam provides ample space for repentance and self-improvement, and establishes tahlil as a relevant and moderate practice for contemporary Muslim societies.

Abstrak: Penelitian ini membahas pemahaman hadis tentang kebolehan membaca tahlil (pengucapan “Laa ilaaha illallah”) bagi individu yang pernah melakukan dosa besar, dengan menggunakan pendekatan historis. Fokus kajian diarahkan pada analisis hadis-hadis sahih yang menegaskan keutamaan kalimat tahlil dan peluang ampunan bagi siapa pun yang bertobat, termasuk mereka yang pernah terjerumus dalam dosa besar seperti zina atau pencurian. Metode penelitian ini meliputi studi pustaka secara komprehensif, takhrij (kritik sanad dan matan) hadis, analisis literatur klasik, serta wawancara terbatas dengan ahli hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik tahlil didukung oleh hadis-hadis sahih dan contoh nyata dari sejarah Nabi Muhammad serta para sahabat, yang membuktikan bahwa amalan ini dapat menjadi sarana taubat dan permohonan ampunan yang sah, bahkan bagi pelaku maksiat besar. Selain memiliki dasar teologis, tahlil juga berkembang menjadi tradisi sosial keagamaan di masyarakat Muslim Indonesia yang menegaskan nilai inklusivitas dan rekonsiliasi spiritual. Kajian ini menegaskan bahwa Islam membuka ruang luas untuk taubat dan perbaikan diri, serta menempatkan tahlil sebagai amalan yang relevan dan moderat dalam dinamika masyarakat Muslim kontemporer.

 

References

Agustang K, Sugirma. Tasawuf Anak Muda (Yang Muda Yang Berhati Mulia). Yogyakarta: Deepbulish, 2018.

al-Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Barri. Beirut: Dar al-Fikr .tt, 1994.

Asrori, Ahmad. “Tradisi Tahlilan dan Ziarah Kubur Perspektif Filsafat Kebudayaan (Studi Deskriptif Di Kampung Beringin, Kelurahan Campang Jaya).” UIN Raden Intan Lampung, 2023.

Asy-Sya’rawi, Mutawalli. Dosa-Dosa Besar. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 7 : Sistem Ekonomi Islam; Pasar Keuangan; Hukum Hadd Zina; Qadzf; Pencurian. Jakarta: Gema Insani Press., 2011.

Azami, Mustafa. Studies in Hadith Methodology and Literature. American Trust Publications, n.d.

Bahtiyar, Edi. “Menyimak Pertaubatan Para Shahabat RA. Dan Tabi’in.” Riwayah 1, no. 2 (2015): 291–310. https://doi.org/10.21043/riwayah.v1i2.1804.

Faridah, Lina. “Makna Maksiat Dalam Al-Qur`an Menurut Tafsir Al-Misbah Dan Al-Maraghi.” Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta., 2019.

Librianti, Eka Octalia Indah, and Zaenal Mukarom. “Budaya Tahlilan Sebagai Media Dakwah.” Prophetica : Scientific and Research Journal of Islamic Communication and Broadcasting 5, no. 1 (June 30, 2019): 1–20. https://doi.org/10.15575/prophetica.v5i1.1306.

Muslim bin Al-Hajjah Abu Hasan Al-Qusairi Al-Nisaburi. sahih muslim, Juz 1, Beirut: darah ikhya’ah tarasun Al-Aroy 261H.

Muhammad bin Isma’il Abu ‘Abd Allah al-Bukhari, Sahih Bukhari, Juz. 7. t.t; Dar Tauq al-Najah, 1422.

Pakar, Sutejo Ibnu. Tahlilan - Hadiyuan Dzikir Dan Ziarah Kubur. CV. Aksarasatu, 2015.

Qardhawi, Yusuf. Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 2. Jakarta: Gema Insani Press., 1995.

Rachmat, Fenita Oktaviani, Adelina Rizkyta Nuramalia, Elmalia Futri, Rifa Sani Alfazriani, and Hisny Fajrussalam. “Perspektif Masyarakat Terhadap Tahlil sebagai Bagian Dari Kebudayaan Indonesia.” Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam 7, no. 1 (October 7, 2022): 58. https://doi.org/10.24235/oasis.v7i1.10924.

Raghib Al-Asfahani. Mufradat Alfaz Al-Qur’an Al-Karim. Beirut: Dar Al Fikr, 2009.

Rinaldi, Abiza El. Haramkah Tahlilan Yasinan Dan Kenduri Arwah. Klaten: Pustaka Wasilah, 2012.

Syarifah, Bidayatus. “Analisis Berkurangnya Iman dengan Dosa Dan Maksiat.” AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 1, no. 1 (December 29, 2020). https://doi.org/10.51875/alisnad.v1i1.28.

Thaib, M. Hasballah, and Zamakhsyari Hasballah. Keutamaan Kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illa Allah. Medan: Undhar Press, 2019.

Zhoafir, Muhammad, Ismail Marzuki, and La Ode Zhafran. “Keutamaan Kalimah Laa Ilaha Illa Allah Kitab Tanqihul Qoul Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani Perspektif Studi Agama Islam.” Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam 20, no. 2 (June 7, 2024). https://doi.org/10.34001/tarbawi.v20i2.5043.

Downloads

Published

2025-04-30

Issue

Section

Articles

How to Cite

Pemahaman Hadis tentang Kebolehan Membaca Tahlil bagi Pelaku Dosa Besar melalui Pendekatan Historis. (2025). Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 27(1), 66-77. https://doi.org/10.22373/substantia.v27i1.31445

Similar Articles

1-10 of 93

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)