PENDIDIKAN DAMAI BERBASIS CULTURE DALAM MEWUJUDKAN MASA DEPAN ACEH
Abstract
Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis tantangan dan ancaman serta strategi pendidikan damai demi mewujudkan masa depan Aceh yang kondusif. Metode penelitian yang digunakan adalah DESKRIPTIF kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap tantangan pendidikan damai di Aceh dalam mewujudkan masa depan generasi Aceh, data diambil dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan model miles dan huberman dengan mereduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan damai di Aceh dilakukan melalui syair dan lagu, pantun dan hikayat Aceh serta tarian-tarian. Seperti, tari Saman, Ranup Lampuan, tari Ranup Lampuan, tari Likok Pulo, dan Tarian Ranup Lampuan. pendidikan damai, terutama pendidikan yang berbasis budaya tradisional ikut tertantang dan terkadang menjadi ancaman serius dari kemajuan teknologi umumnya atau teknologi informatika pada khususnya, tantangan dan ancaman tersebut membutuhkan strategi tertentu, strategi Pendidikan damai dilakukan dalam Syair dan lagu, Hikayat dan Pantun, tari Saman, Ranup Lampuan, tari Ranup Lampuan, tari Likok Pulo dan tari Ranup Lampuan dengan memaksimalkan sosial budaya, Pendidikan damai dimasukkan ke dalam muatan lokal.Tantangan perdamaian di Aceh sangat komprehensif dan banyak dari persoalan Aceh yang belum terselesaikan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A’la, A. (2005). Nilai-nilai Pluralisme dalam Islam: Bingkai Gagasan yang Berserak. Nuansa dengan Fatayatserta Foundation.
AR, E. H. (2015). Pengarus Utamaan Pendidikan Damai. At-Turats, 9(1), 3–13.
Fitriani. (2020). Pendidikan Kearifan Lokal Untuk Anak Usia Dini Melalui Tari Ranup Lampuan Pada Anak di TK Athfal Al Qur’aniyyah Kota Banda Aceh. Jurnal Buah Hati, 7(2), 152–168.
Fitriani, L. (2015). Pendidikan Peace Building Di Pesantren: Sebuah Upaya Mencegah Radikalisasi. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 16(1), 117.
https://doi.org/10.18860/ua.v16i1.3011
Fuadi, T. M., Musriadi, R., Usman, & Farissi, S. (2019). Dodaidi: Budaya Mengayunkan Anak Dalam Masyarakat Aceh (Perspektif Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara). Jurnal Pencerahan, 13(1), 79–96.
Hafidhuddin, D. (2004). Al-Qur’an dalam Arus Globalisasi dan Modernitas; Mencari Alternatif Pemikiran di Tengah Absurditas Modernisme. Lembaga Pengembangan studi dan informasi.
Harun, M. (2015). Karakteristik Pantun Aceh. LINGUA: Journal of Language, Literature and Teaching, 12(1), 39–58. https://doi.org/10.30957/lingua.v12i1.70
Hasan, M. T. (2005). Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman. Lantabora.
Heniwaty, Y. (2015). Tari Saman pada Masyarakat Aceh.
Istiarsono, Z. (2000). TANTANGAN PENDIDIKAN DALAM ERA GLOBALISASI: KAJIAN TEORETIK Zen Istiarsono FKIP Universitas Kutai Kartanegara. Jurnal Intelegensia, 1(2), 19–24.
Kasim, & Nurdin. (2016). Resolusi konflik berbasis kearifan lokal di Aceh: Studi tentang eksistensi dan peran lembaga adat dalam membangun perdamaian di Kota Lhokseumawe. Ilmu Ushuluddin, 3(1), 101–118.
Khaira, N. (2020). Tari Likok Pulo dar Pulo Aceh. Kebudayaan.Kemdikbud.Go.Id. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/tari-likok-pulo-dari-pulo-aceh
Maisyura, L. (2018). Historiografi Sastra dalam Hikayat Sultan Aceh Iskandar Muda.
Muhammad AR. (2003). Pendidikan di Alaf Baru: Rekontruksi atas Moralitas Pendidikan. Pirismasophi.
Mukhsin, M. A. (2013). Pendidikan Keluarga Berbasis Budaya Tradisional pada Masyarakat Perkotaan di Banda Aceh. Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh.
Nata, A. (2013). Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam. Raja Grafindo.
Nurfalah, Y. (2019). Pendidikan Damai Alternatif Pendidikan Korban Konflik Komunitas Syiah Sampang Madura. Jurnal Pemikiran Keislaman, 30(1), 85–114.
Syaukani. (2006). Pendidikan Paspor Masa depan. Nuansa Madani.
Yanti, M. (2017). Perubahan Sosial dalam Tarian Ranup Lampuan Pada Masyarakat Aceh. Imaji, 15(2), 197–206.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/ji.v10i02.12635
Refbacks
- There are currently no refbacks.